Probolinggo – Dalam upaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang menyelenggarakan Training of Trainer (ToT) bagi para istri Kepala Desa (Kades) se-Kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) dan memperingati Hari Indonesia Menabung, yang dilaksanakan pada Selasa, 20 Agustus 2024, di Auditorium Madakaripura, Kantor Bupati Probolinggo.
Acara yang dihadiri oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo, Heri Sulistyanto, Kepala OJK Malang, Biger Adzanna Maghribi, Pj Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo, Hj. Rita Erik Ugas Irwanto, serta Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Probolinggo, Whestia Heri Sulistyanto, ini berhasil mengumpulkan 330 Ketua TP PKK Desa dan Kelurahan se-Kabupaten Probolinggo. Para peserta juga didampingi oleh Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo yang turut menampilkan produk-produk UMKM dari masing-masing kecamatan.

Selama ToT berlangsung, para peserta mendapatkan materi dari narasumber berkompeten, termasuk Veralina S. Lumban Tobing, Kepala Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Malang, Mohammad Setya Adi, Gold Expert Area Probolinggo PT Pegadaian (Persero), serta Aditya Permana, Certified Trainer by BNSP & First Senior Manager PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan bantuan bibit pohon secara simbolis dari program TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) kepada 15 desa/kelurahan di Kabupaten Probolinggo. Selain itu, terjadi tukar-menukar cinderamata antara Pj Sekda Heri Sulistyanto, Kepala OJK Malang Biger Adzanna Maghribi, dan Pj Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto, yang menambah makna acara ini.
Pj Sekda Kabupaten Probolinggo, Heri Sulistyanto, menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan untuk bersinergi dalam meningkatkan perekonomian, khususnya di Kabupaten Probolinggo. Ia menegaskan pentingnya literasi keuangan bagi masyarakat agar dapat memahami seluk-beluk jasa keuangan, yang nantinya akan memberikan manfaat besar bagi mereka. Heri juga mengapresiasi inisiatif OJK dalam menyelenggarakan kegiatan ini, yang memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai dunia jasa keuangan.
“Akses keuangan telah menjadi isu global. Bukti empiris menunjukkan bahwa perluasan akses keuangan, khususnya akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau, dapat mendorong penurunan tingkat kemiskinan dan mempersempit jurang ketimpangan. Oleh karena itu, penguatan sektor keuangan untuk memperluas akses keuangan bagi masyarakat menjadi prioritas yang sangat penting,” jelas Heri.
Ia juga berharap kegiatan ini dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, terutama bagi para pelaku UMKM, sehingga mereka dapat dengan mudah mengakses berbagai produk keuangan yang tersedia. Heri menyoroti betapa pentingnya pemahaman mengenai jasa keuangan, terutama untuk menghindari penipuan yang sering menimpa masyarakat.
Sementara itu, Kepala OJK Malang, Biger Adzanna Maghribi, menekankan pentingnya peran ibu-ibu dalam mengelola keuangan keluarga dan memahami tata kelola industri jasa keuangan. Ia menyebutkan bahwa seringkali masyarakat tidak mengetahui hak-hak mereka sebagai konsumen jasa keuangan, yang menyebabkan banyaknya pengaduan yang diterima oleh OJK.
“Kami mengajak semua peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, menanyakan segala hal yang belum dipahami. Tidak ada pertanyaan yang bodoh atau pintar, yang ada hanyalah yang sudah tahu dan yang belum tahu. Peran ibu-ibu di rumah sangat penting dalam mengelola keuangan keluarga,” ungkap Biger.
Dalam kesempatan ini, Biger juga menekankan pentingnya bijak dalam mengelola uang, mengingat semakin mudahnya akses keuangan saat ini. Ia mengingatkan peserta untuk waspada terhadap investasi ilegal yang kian marak, dan mengajak para istri Kades untuk menyebarluaskan pengetahuan ini kepada keluarga dan masyarakat di sekitar mereka.
Pj Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo, Hj. Rita Erik Ugas Irwanto, menambahkan agar para Ketua TP PKK Desa/Kelurahan dan Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo bijak dalam menggunakan media sosial, dan tidak mudah tergoda oleh berbagai tawaran yang menggiurkan. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga etika dalam berkomentar di media sosial.
“Kalau dulu ada istilah mulutmu adalah harimaumu, sekarang jarimu adalah harimaumu. Kita harus bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Kendalikan hati dan jari, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” tutup Rita.
(Edi D/Red/*)