*Medan, Karo* – Kasus kebakaran yang menewaskan wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu, beserta keluarganya, masih dalam tahap penyelidikan oleh Polda Sumut. Plh Kapolres Tanah Karo, AKBP Oloan Siahaan SIK MH, mengonfirmasi bahwa hingga kini hasil otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut belum dapat diumumkan.
Kapolda Sumut, Irjen Agung Setya Imam Effendi, melalui Kabid Humas Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung. Kombes Hadi hanya menyampaikan singkat melalui pesan Whatsapp, “Masih Penyelidikan,” saat dikonfirmasi oleh wartawan.
Informasi yang belum jelas terkait hasil otopsi tersebut menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat, terutama di kalangan insan pers di Sumatera Utara. Banyak yang beranggapan bahwa kebakaran yang menewaskan Rico beserta istri, anak, dan cucunya, bukanlah kejadian yang murni kecelakaan. Spekulasi ini semakin kuat karena pemberitaan Rico kerap mengungkap berbagai tindakan pelanggaran hukum, termasuk perjudian, peredaran narkoba, penebangan liar, dan pertambangan tanpa izin yang melibatkan oknum TNI, Polri, serta pejabat tinggi dan anggota DPRD di Kabupaten Karo.
Saksi-saksi di lokasi kebakaran menyebutkan bahwa mereka melihat api mulai berkobar sekitar pukul 03.30 WIB dini hari. Mereka mencoba memadamkan api hingga bantuan dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Karo tiba. Namun, rumah Rico telah rata dengan tanah, dan keempat jenazah ditemukan dalam kondisi hangus terbakar.
Plh Kapolres Karo AKBP Oloan Siahaan menjelaskan bahwa bangunan warung tempat tinggal Rico terbuat dari papan dan di lokasi kejadian ditemukan beberapa tabung gas elpiji 3 kg yang terbakar. Diketahui pula bahwa Rico menjual BBM eceran di warungnya, yang mungkin menjadi salah satu penyebab kebakaran. Namun, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan oleh Tim Laboratorium Forensik Polda Sumut.
Tragedi ini mengguncang dunia jurnalistik di Indonesia dan menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban. Keempat jenazah telah disemayamkan di Pemakaman Umum Desa Salit, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, dengan upacara liturgi agama Kristen. Peristiwa ini menjadi tamparan keras bagi insan pers di Indonesia, terutama di Sumatera Utara.
Hasil otopsi dari Tim Dokter Forensik Polda Sumut diharapkan dapat mengungkap kebenaran di balik peristiwa tragis ini. Jika terbukti bahwa kebakaran tersebut adalah ulah oknum yang tidak bertanggung jawab akibat pemberitaan Rico, maka betapa mahalnya harga yang harus dibayar oleh seorang wartawan dalam mengungkap kebenaran.
(***)