Published: Edi D
Demak, 24 Februari 2025 – Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Sayung, Kabupaten Demak, menjadi lokasi pelaksanaan ground breaking dan penandatanganan akad kerjasama pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren) se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ketua Panitia Pelaksana, Hafizah M. Yusuf, S.Si., mengungkapkan bahwa Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in telah menandatangani kontrak dengan Inkopontren pada 28 Desember 2024. Secara keseluruhan, sebanyak 89 pesantren di Jawa Tengah dan DIY ikut menandatangani akad kerjasama pembangunan dapur SPPG MBG BGN ini.
“Alhamdulillah, semua persyaratan sesuai standar BGN sudah terpenuhi, sehingga pembangunan bisa langsung dimulai,” ujar Hafizah.
Dapur SPPG untuk Ribuan Santri
Hafizah menjelaskan bahwa sebelum mengajukan program ini, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pesantren di sekitar. Program ini ditargetkan untuk 3.500 santri dari berbagai pondok pesantren, termasuk santri dari pesantren sekitar yang memiliki 200 hingga 500 santri per lembaga.
Selain itu, distribusi dapur SPPG di Kabupaten Demak telah disesuaikan dengan jumlah santri di setiap kecamatan. Setiap kecamatan mendapatkan dua unit dapur, terutama di wilayah dengan jumlah santri yang lebih padat seperti Karangawen, Mranggen, dan Guntur.
“Insyaallah, setiap kecamatan dengan jumlah santri yang banyak akan mendapatkan dua dapur agar pelayanan gizi lebih optimal,” jelas Hafizah.
Target 174 Unit Dapur SPPG
Ketua Umum Inkopontren, Hapi Zajuli, mengungkapkan bahwa total dapur SPPG yang akan dibangun di Jawa Tengah dan DIY mencapai 174 unit. Ia menekankan pentingnya pengawasan dan sinergi dengan berbagai pihak agar program ini dapat berjalan lancar dan berkelanjutan.
“Kami bekerja sama dengan PPIR, aparatur setempat, Kodim, dan Polsek untuk memastikan program ini berjalan dengan baik. Dengan koordinasi yang kuat, Insyaallah semua tantangan dapat ditanggulangi,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan BGN sekaligus Ketua Yayasan Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR), Mayjen Purn. Hari Mulyono, juga memberikan pernyataan dalam acara ini.
“Kami bersyukur dapat melaksanakan ground breaking di pesantren ini. PPIR berkomitmen untuk mendukung serta mengawasi kegiatan satuan pelayanan makanan bergizi ini, yang merupakan kebijakan dari Bapak Presiden Republik Indonesia. Yang terpenting, organisasi PPIR ada di seluruh Indonesia dan siap berkontribusi,” tegasnya.
Dengan dimulainya pembangunan dapur SPPG ini, diharapkan para santri di pesantren-pesantren Jawa Tengah dan DIY dapat memperoleh makanan bergizi secara gratis, mendukung kesehatan dan kualitas pendidikan mereka.
(Agus R/Limbad/Tim/**)