patrolihukum.net — Komandan Kodim (Dandim) 0820/Probolinggo Letkol Arh Iwan Hermaya menegaskan pentingnya membangun budaya kejujuran, transparansi, dan integritas sebagai fondasi utama dalam pencegahan tindak pidana korupsi. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri sarasehan Hari Anti Korupsi Sedunia yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Selasa (16/12).
Kegiatan yang melibatkan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ini menjadi ruang diskusi lintas sektor untuk memperkuat komitmen bersama dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas di Kabupaten Probolinggo.

Letkol Arh Iwan Hermaya menyampaikan bahwa sarasehan tersebut tidak hanya bersifat seremonial, melainkan merupakan upaya konkret untuk menanamkan nilai-nilai anti korupsi kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk aparatur sipil negara (ASN).
“Sarasehan Hari Anti Korupsi Sedunia ini bertujuan menyebarkan kesadaran tentang pentingnya kejujuran, transparansi, dan integritas dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai ini harus menjadi karakter, bukan sekadar slogan,” ujar Letkol Arh Iwan Hermaya.
Menurutnya, edukasi pencegahan korupsi harus dilakukan secara berkelanjutan melalui diskusi, penyuluhan, serta pertukaran pengetahuan yang membangun kesadaran kolektif. Dengan cara itu, zona integritas di lingkungan pemerintahan dapat terwujud secara nyata.
“Melalui kegiatan ini, kita mendorong pemahaman bersama tentang pencegahan tindak pidana korupsi dan pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik. Semua pihak harus terlibat dan berkomitmen,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Probolinggo Muhammad Haris menilai bahwa sosialisasi anti korupsi merupakan kebutuhan mendesak yang harus terus dilakukan kepada seluruh instansi dan satuan kerja di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Ia menekankan bahwa pemahaman teknis dalam pengelolaan anggaran menjadi kunci utama untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang berpotensi melanggar hukum.
“Bicara soal anti korupsi sangat penting untuk disosialisasikan secara menyeluruh agar seluruh perangkat daerah benar-benar memahami teknis pengelolaan anggaran dan tidak terjerumus dalam praktik korupsi,” kata Bupati Haris.
Bupati menambahkan, sarasehan Hari Anti Korupsi Sedunia tidak boleh berhenti pada kegiatan simbolik semata. Menurutnya, momentum ini harus menjadi refleksi bersama untuk membangun kejujuran dari hal-hal kecil dalam pekerjaan sehari-hari.
“Ini bukan sekadar penyematan pin atau pemasangan banner. Harus menjadi cermin untuk membiasakan kejujuran dalam bekerja demi tujuan yang lebih baik dan terhindar dari pidana korupsi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati Haris menyampaikan bahwa amanah dalam mengelola anggaran negara merupakan tanggung jawab besar yang harus dijalankan secara profesional dan akuntabel. Ia juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Probolinggo baru-baru ini meraih penghargaan serapan anggaran terbaik tingkat nasional, yang menurutnya merupakan hasil kerja sama seluruh elemen pemerintah daerah.
“Penghargaan ini adalah hasil kerja bersama. Ke depan, kami ingin Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu kabupaten terbaik di Jawa Timur. Untuk mencapainya, kita harus solid dan saling mendukung,” pungkasnya.
Dalam rangkaian sarasehan tersebut, turut dilakukan pengukuhan penyuluh anti korupsi, pengukuhan patriot integritas muda, serta pemberian penghargaan atas dedikasi kinerja anti korupsi, khususnya dalam pencanangan desa anti korupsi di Kabupaten Probolinggo.
(Bambang/Pendim0820)





























