Banten – Latihan Gabungan Bersama Terpadu (Latgabmapad) antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Australian Defence Force (ADF) bertajuk Bhakti Kanyini Ausindo 2025 resmi ditutup dalam sebuah acara penutupan yang berlangsung di Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, pada Kamis (30/10/2025).

Kegiatan tersebut dipimpin oleh Komandan Korem 064/Maulana Yusuf, Brigadir Jenderal TNI Edi Saputra, S.I.P., M.Han., selaku Direktur Latihan beserta Brigadir Jenderal Dean Thompson, Komandan Komponen Darat Gabungan, ADF yang turut hadir dalam acara penutupan.
Dalam sambutannya, Brigjen TNI Edi Saputra menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta latihan atas semangat dan kerja samanya selama pelaksanaan kegiatan.
“Selama dua minggu pelaksanaan latihan, TNI bersama Australian Defence Force, BNPB, BPBD, dan Basarnas telah berlatih bersama untuk memperkuat kemampuan dalam evakuasi, pencarian serta pertolongan jiwa masyarakat yang terdampak bencana,” ujarnya.
“Kita menyadari bahwa tidak ada satu pun lembaga atau negara yang mampu menghadapi bencana sendirian. Penanggulangan bencana membutuhkan sinergi, kolaborasi, dan dukungan lintas negara,” ungkap Brigjen Edi.
Lebih lanjut, Direktur Latihan menjelaskan bahwa wilayah Bayah, Lebak, Banten, dipilih sebagai lokasi latihan karena memiliki potensi bencana yang tinggi. Berdasarkan hasil kajian geologi, terdapat kemungkinan terjadinya gempa bumi dengan kekuatan hingga 9,1 skala Richter, yang berpotensi memicu tsunami. Oleh sebab itu, latihan ini dirancang untuk mensimulasikan berbagai langkah tanggap darurat, mulai dari evakuasi korban, penanganan medis, hingga pemulihan pascabencana.
Sementara itu, Brigjend Dean Thompson, Komandan Komponen Darat Gabungan dalam sambutannya mengatakan, “Australia dan Indonesia melaksanakan lebih dari 20 latihan bilateral dan multilateral setiap tahunnya. Yang membuat Bhakti Kanyini Ausindo 2025 istimewa adalah keterlibatan lembaga-lembaga tanggap darurat sipil tingkat nasional dan regional, serta yang paling penting, partisipasi langsung dari masyarakat setempat.”
Rangkaian latihan selama dua minggu ini melibatkan personel gabungan dari TNI dan ADF, serta unsur pendukung dari BNPB, Basarnas, BPBD, PMI, dan Forkopimda Kabupaten Lebak. Selain itu, kegiatan juga mendapat sambutan positif dari masyarakat sekitar yang turut berpartisipasi dalam beberapa sesi simulasi.
Latihan ini turut disaksikan oleh perwakilan lembaga internasional, pengamat militer dari negara sahabat seperti Amerika Serikat dan Timor-Leste, serta sejumlah pejabat daerah dan unsur TNI–Polri.
Latgabmapad Bhakti Kanyini Ausindo 2025 menjadi simbol nyata kerja sama bilateral Indonesia–Australia di bidang kemanusiaan dan penanggulangan bencana. Latihan ini sekaligus menunjukkan komitmen kedua negara dalam membangun ketangguhan kawasan menghadapi ancaman bencana alam dan tantangan kemanusiaan di masa depan.
 
		
 
		 
		 
				
 
			
 
                 
                 
                 
                




 
		 
 
 
 
 
 
 
 
 
 








