Patrolihukum.net, Probolinggo – Ancaman krisis pangan global yang semakin nyata mendorong berbagai pihak untuk bergerak aktif dalam upaya menjaga ketersediaan pangan di tingkat lokal. Salah satunya dilakukan oleh jajaran TNI AD melalui program Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional, yang kini mulai menyentuh langsung masyarakat desa.
Senin pagi (30/6/2025), Babinsa Koramil 0820-20/Banyuanyar, Serka Agus Budiono, tampak hadir di tengah sawah milik warga dalam kegiatan panen padi di Desa Klenang Lor, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. Lahan yang dipanen seluas 1.100 meter persegi itu milik Bapak Hasan, seorang petani asal Dusun Pring.

Kehadiran Babinsa bukan hanya sebagai pendamping formal, namun juga ikut serta turun ke sawah membantu petani memanen padi secara langsung. Hal ini menjadi simbol sinergi antara TNI dan masyarakat dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional dari level paling bawah: desa.
“Saya merasa terbantu sekali dengan kehadiran Pak Babinsa. Beliau tidak hanya memantau, tapi juga ikut turun langsung ke sawah membantu panen. Ini sangat berarti bagi kami,” ujar Bapak Hasan dengan nada penuh haru.
Langkah pendampingan oleh Babinsa ini bukanlah yang pertama kali dilakukan. Kodim 0820/Probolinggo secara konsisten menggencarkan kegiatan pendampingan kepada petani di wilayah teritorialnya. Pendekatan ini sejalan dengan arahan pimpinan TNI AD agar prajurit di lini terdepan ikut serta dalam membantu pemerintah menghadapi ancaman darurat pangan melalui penguatan sektor pertanian.
Dalam pernyataan tertulisnya, Komandan Kodim 0820/Probolinggo menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini adalah wujud nyata peran TNI sebagai garda terdepan dalam menjaga stabilitas bangsa, termasuk dalam sektor pangan.
“Kami percaya bahwa ketahanan pangan adalah bagian dari pertahanan negara. Setiap butir padi yang dipanen bersama rakyat adalah sumbangsih bagi kedaulatan bangsa. TNI hadir bukan hanya di medan perang, tapi juga di tengah sawah bersama petani,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi program nasional yang bertujuan untuk memperkuat lumbung pangan lokal dan memperkecil ketergantungan pada pasokan luar. Dengan melibatkan prajurit Babinsa yang bersentuhan langsung dengan masyarakat desa, program ini menjadi lebih humanis, aplikatif, dan berdampak nyata.
Tidak hanya memberikan dukungan moril dan tenaga saat panen, Babinsa juga turut mengedukasi petani mengenai cara bercocok tanam yang efektif, mengingat pentingnya meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan di tengah kondisi iklim yang tidak menentu.
Dengan kolaborasi semacam ini, diharapkan krisis pangan yang mengancam tidak akan sampai menggoyahkan fondasi kedaulatan negara dari sisi penyediaan pangan.
Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional menjadi bukti bahwa ketahanan nasional tidak hanya dibangun melalui senjata, tetapi juga melalui cangkul, benih, dan gotong royong yang tulus antara TNI dan rakyat.
(Bambang/Pendim0820)