Patrolihukum.net, Probolinggo – Komitmen kuat Pemerintah Kota Probolinggo dalam membangun infrastruktur transportasi berkelanjutan kembali diperkuat dengan langkah strategis yang ditempuh Wali Kota Probolinggo, dr. H. Aminuddin. Pada Rabu (18/6), Wali Kota menerima audiensi dari jajaran PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 (DAOP 9) Jember di ruang transit Kantor Wali Kota Probolinggo.
Audiensi yang berlangsung penuh kehangatan tersebut menjadi momentum strategis dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dengan BUMN transportasi nasional dalam rangka memaksimalkan pemanfaatan moda kereta api sebagai tulang punggung pembangunan kota. Fokus utama pembahasan dalam pertemuan itu adalah pengembangan Stasiun Probolinggo sebagai simpul transportasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan budaya lokal.

Dalam pertemuan itu, Wali Kota didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Probolinggo Agus Efendi, Kasatpol PP Pujo Agung Satrio, serta jajaran dari Bapperinda. Sementara itu, jajaran PT KAI DAOP 9 Jember dipimpin langsung oleh Manager DAOP 9 Jember, Jio Permono, yang hadir bersama timnya.
Jio Permono dalam paparannya menjelaskan sejumlah program strategis yang telah dijalankan PT KAI dalam menata dan memanfaatkan aset perusahaan di berbagai daerah, seperti Pasuruan, Banyuwangi, dan Jember. Ia mengungkapkan bahwa penataan stasiun di daerah-daerah tersebut terbukti mampu menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
“Kami berharap, pengembangan Stasiun Probolinggo ke depan tidak hanya memperbaiki sarana fisik, namun juga mampu memberikan akses transportasi yang terjangkau dan menarik, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Tujuan akhirnya adalah memperkuat peran stasiun sebagai simpul ekonomi dan budaya,” ujar Jio.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung pentingnya pengamanan aset PT KAI yang berhubungan langsung dengan pelabuhan. Hal ini dianggap sebagai langkah awal untuk mendukung integrasi pelabuhan internasional dengan moda transportasi darat seperti kereta api. Dengan pengembangan jalur logistik berbasis rel, arus perdagangan dari dan menuju pelabuhan diharapkan semakin efisien.
Wali Kota Aminuddin memberikan respon positif atas rencana pengembangan stasiun dan peningkatan konektivitas antar moda tersebut. Ia menilai keberadaan infrastruktur transportasi publik yang terintegrasi akan membuka peluang investasi baru sekaligus mempercepat transformasi ekonomi Kota Probolinggo.
“Stasiun kita memang perlu ditata ulang agar lebih representatif. Apalagi kita punya potensi pariwisata besar seperti Gunung Bromo dan Pelabuhan Tanjung Tembaga yang tengah menuju pelabuhan bertaraf internasional. Keberadaan stasiun yang modern akan mendukung mobilitas dan daya tarik kawasan,” tegas Aminuddin.
Ia juga menambahkan bahwa dalam konteks pengembangan kawasan perkotaan, peran stasiun tidak hanya terbatas sebagai tempat transit penumpang, tetapi juga sebagai pusat logistik. Dengan kapasitas angkut kereta barang yang besar, sistem distribusi logistik bisa jauh lebih efisien dibanding moda darat lainnya.
Pemerintah Kota Probolinggo, lanjut Aminuddin, juga tengah merancang pembangunan kawasan alun-alun kota yang akan terintegrasi dengan sistem transportasi kota. Oleh karena itu, ia berharap rencana penataan dan pembangunan Stasiun Probolinggo dapat segera direalisasikan agar mampu berjalan paralel dengan pembangunan-pembangunan strategis lainnya.
“Kita ingin membangun kota yang ramah investasi, nyaman dikunjungi wisatawan, dan efisien dari sisi logistik. Semua itu bisa terwujud dengan sinergi yang baik bersama PT KAI,” pungkasnya.
Pertemuan ini diakhiri dengan komitmen untuk membentuk tim teknis lintas sektor guna menindaklanjuti hasil audiensi. Diharapkan, rencana pengembangan stasiun tidak hanya menjadi wacana, tetapi segera bertransformasi menjadi aksi nyata demi kemajuan Kota Probolinggo ke depan.
(Bambang)