HARUYAN, HULU SUNGAI TENGAH – Suasana haru sekaligus penuh harapan menyelimuti Desa Pengambau Hilir Luar, Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, pada Rabu (7/5/2025). Di tengah guyuran matahari pagi, puluhan prajurit TNI dari Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah (HST) bahu-membahu merobohkan sebuah rumah tua milik seorang janda lansia bernama Kurba (81).
Perobohan rumah tersebut bukanlah tindakan destruktif, melainkan langkah awal dari proses pembangunan rumah baru yang layak huni bagi Nenek Kurba. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Tahun 2025 yang digelar oleh Kodim 1002/HST.

Pelda Matzain, selaku koordinator kegiatan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), mengungkapkan bahwa rumah yang selama ini dihuni Nenek Kurba telah dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. “Rumah milik Nenek Kurba ini sudah tidak layak huni. Banyak bagian dinding yang berlubang, atap bocor, dan lantai papan yang rapuh. Ini sangat berbahaya jika terus dihuni,” jelasnya.
Dengan penuh semangat dan tanggung jawab sosial, TNI membongkar seluruh bagian rumah yang rapuh tersebut. Proses pembongkaran dilakukan secara hati-hati agar tidak membahayakan warga sekitar. Setelah dibongkar, rumah tersebut akan dibangun kembali dengan struktur dan material yang lebih kuat serta sesuai standar hunian yang layak.
“Setelah kami bongkar, kami akan bangun kembali rumah ini agar layak huni. Harapannya, Nenek Kurba dapat tinggal dengan aman, nyaman, dan bermartabat,” tegas Pelda Matzain.
Nenek Kurba yang selama ini hidup sendiri, tak kuasa menahan haru saat melihat para prajurit TNI membongkar rumahnya. Matanya berkaca-kaca, tetapi terpancar jelas rasa syukur dan harapan yang baru. “Saya sangat berterima kasih kepada TNI. Selama ini saya hidup dengan kondisi rumah seadanya, sekarang saya merasa punya harapan baru,” ujarnya lirih.
Program rehab rumah tidak layak huni ini menjadi salah satu sasaran fisik utama dalam TMMD ke-124 Kodim 1002/HST. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari kepedulian TNI terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang berada dalam kondisi ekonomi lemah.
TMMD bukan sekadar program pembangunan fisik, tetapi juga upaya mempererat kemanunggalan TNI dan rakyat. Dalam pelaksanaannya, TNI menggandeng berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat setempat, guna memastikan keberlangsungan dan kebermanfaatan program bagi warga.
Kegiatan ini pun diharapkan tidak hanya memberikan rumah yang layak bagi Nenek Kurba, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat luas tentang arti gotong royong, kepedulian sosial, dan pengabdian tanpa pamrih.
“Ini adalah bukti bahwa TNI selalu hadir untuk rakyat. Semoga rumah baru nanti bisa menjadi tempat tinggal yang aman, sehat, dan memberikan semangat baru bagi Nenek Kurba menjalani hari tuanya,” tutup Pelda Matzain.
Program TMMD ke-124 di wilayah Kodim 1002/HST akan berlangsung selama satu bulan penuh dan mencakup berbagai kegiatan fisik maupun nonfisik demi mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. (pen1002hst)