Patrolihukum.net // Nganjuk – Air mata Widodo akhirnya pecah. Pria paruh baya asal Desa Lengkong Lor, Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk itu tak kuasa membendung rasa haru saat melihat rumah reotnya yang dulu hanya berdinding bilik bambu, kini telah berubah wujud menjadi bangunan permanen yang layak huni.
Tangis yang tertahan selama puluhan tahun itu akhirnya mengalir deras, seiring dengan rasa syukur dan kebahagiaan yang tak bisa lagi dibendung.
“Alhamdulillah, senang dan bersyukur sekali. Nggak pernah menyangka akhirnya bisa memperbaiki rumah,” ucap Widodo lirih sambil memeluk Babinsa Lengkong Lor, Serka Juhardi yang datang ke rumahnya, Sabtu (31/5/2025).
Bukan tanpa sebab, rumah layak huni yang selama ini hanya menjadi impian itu kini menjadi nyata berkat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 yang dilaksanakan oleh Kodim 0810/Nganjuk.
Selama ini, Widodo hidup dalam keterbatasan. Penghasilannya sebagai petani kecil nyaris tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk merenovasi rumah. Namun, di tengah segala keterbatasan, ia tak pernah mengeluh, apalagi menangis.
“Jangankan untuk memperbaiki rumah, bisa cukup makan sehari-hari saja saya sudah bersyukur,” ucapnya sambil menyeka air mata.
Kini, mimpinya yang selama ini terkubur dalam kesederhanaan telah terwujud. Rumahnya direnovasi oleh prajurit TNI bersama warga setempat yang tergabung dalam Satgas TMMD Kodim 0810/Nganjuk.
Widodo bukan satu-satunya yang merasakan manfaat dari program ini. Komandan Satgas TMMD ke-124, Letkol Inf Andi Sasmito, mengungkapkan bahwa ada total 13 unit rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang direnovasi dalam TMMD kali ini.
“Sasaran Rutilahu tersebar di dua desa, yaitu Desa Lengkong Lor di Kecamatan Ngluyu dan Desa Sumbermiri di Kecamatan Lengkong,” ungkapnya.
Selain renovasi rumah, TMMD ke-124 juga menyasar pembangunan infrastruktur lainnya, seperti pengecoran jalan sepanjang 1.100 meter yang menghubungkan Desa Lengkong Lor dengan Desa Sumbermiri, serta pembuatan lima unit sumur bor untuk kebutuhan air bersih warga.
Lebih lanjut, Letkol Andi menyampaikan bahwa pelaksanaan TMMD ini melibatkan sebanyak 151 personel gabungan, terdiri dari TNI, Polri, pemerintah daerah, dan unsur masyarakat lainnya.
“Sinergi antar lembaga ini menjadi kunci keberhasilan dalam pembangunan desa,” tambahnya.
Sementara itu, Komandan Korem 081/DSJ, Kolonel Arm Untoro Hariyanto menjelaskan bahwa TMMD merupakan program lintas sektoral yang bertujuan membantu pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“TMMD ini bukan sekadar pembangunan fisik, tapi juga untuk mempererat kemanunggalan antara TNI dan rakyat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa TMMD, yang sebelumnya dikenal dengan nama ABRI Masuk Desa (AMD) dan telah dilaksanakan sejak 1980, juga berperan dalam menumbuhkan semangat gotong royong serta memperkuat rasa kebersamaan di tengah masyarakat.
“Harapan kita ke depannya, kehidupan masyarakat di desa sasaran akan semakin baik, tidak hanya dari segi ekonomi, tapi juga kesejahteraan secara keseluruhan. Dengan begitu, otomatis ketahanan wilayah juga akan semakin kuat,” pungkas Kolonel Untoro.
Program TMMD ke-124 Kodim 0810/Nganjuk menjadi bukti nyata bagaimana kehadiran TNI di tengah masyarakat tidak hanya berkaitan dengan keamanan, tapi juga membawa perubahan positif dan harapan baru bagi kehidupan warga desa.
Widodo adalah satu dari sekian banyak warga desa yang hidupnya kini berubah. Dan semuanya bermula dari tangan-tangan tulus yang bergotong-royong membangun, bukan hanya rumah, tetapi juga masa depan yang lebih baik.
(Edi D/Red/*)
