MOSKOW – Kementerian Pertahanan Rusia secara resmi mengerahkan jet tempur generasi terbaru MiG-35 untuk melakukan patroli udara di wilayah langit Moskow. Langkah ini merupakan respons langsung terhadap meningkatnya intensitas serangan drone Ukraina yang menargetkan jantung ibu kota Rusia, dan menandai pertama kalinya MiG-35 digunakan dalam peran pertahanan operasional di wilayah udara domestik.
Pengerahan MiG-35 diumumkan pada awal Mei 2025 dan segera memicu perhatian dunia internasional. Pesawat tempur multiperan ini sebelumnya jarang terlihat dalam operasi tempur nyata, sehingga kehadirannya di atas langit Moskow menimbulkan spekulasi mengenai perubahan signifikan dalam strategi pertahanan udara Rusia, serta efisiensi dan kesiapan jet tempur ini menghadapi ancaman modern seperti drone.

Menurut laporan dari beberapa sumber militer Rusia di media sosial X (dulu Twitter), jet-jet MiG-35 tersebut telah “diacak” beberapa kali dalam beberapa hari terakhir guna mencegat kendaraan udara tak berawak (UAV) yang mencoba menembus sistem pertahanan Moskow. Selain berfungsi sebagai pencegat, MiG-35 juga disebut sedang menjalani pengujian lapangan dalam skenario tempur sebenarnya.
Drone Ukraina Tembus Pertahanan Rusia
Serangan drone dari Ukraina semakin sering menargetkan infrastruktur penting di wilayah Rusia, termasuk wilayah sekitar Moskow. Pemerintah Rusia menuding Ukraina melakukan eskalasi konflik dengan melancarkan serangan drone jarak jauh, sementara Kyiv tidak secara resmi mengklaim serangan-serangan tersebut. Namun, sejumlah analis militer percaya bahwa taktik ini merupakan bentuk perang asimetris untuk menekan Rusia secara psikologis dan logistik.
Penggunaan MiG-35 dalam konteks ini menunjukkan bahwa Rusia kini memprioritaskan pencegahan langsung di wilayah domestik, bukan hanya di garis depan. Ini juga merupakan sinyal bahwa Rusia mungkin merasa sistem pertahanan rudal darat seperti Pantsir-S dan S-400 tidak cukup efisien menghadapi ancaman drone kecil yang bermanuver lincah.
MiG-35: Jet Modern dengan Peran Ganda
MiG-35 adalah jet tempur multiperan generasi 4++ buatan Mikoyan, yang dirancang sebagai penerus MiG-29 dengan berbagai peningkatan signifikan, termasuk avionik modern, sistem radar AESA (Active Electronically Scanned Array), dan kemampuan mendeteksi serta menghancurkan target udara kecil seperti UAV. Keunggulan MiG-35 terletak pada kemampuannya melakukan manuver ekstrem serta fleksibilitas dalam berbagai misi udara.
Pakar pertahanan dari Moskow menyatakan bahwa pengerahan MiG-35 bukan hanya sebagai alat tempur, melainkan juga sebagai demonstrasi kekuatan dan kesiapan teknologi militer Rusia dalam menghadapi bentuk ancaman baru dari medan perang modern.
“Pengerahan MiG-35 menunjukkan bahwa Moskow tidak hanya mempertahankan ibu kota dengan sistem pertahanan statis, tetapi juga dengan kekuatan udara aktif yang mampu beradaptasi terhadap ancaman masa kini seperti drone,” ujar Andrei Kartapolov, mantan jenderal Angkatan Udara Rusia dan pengamat pertahanan.
Tanggapan Ukraina dan Reaksi Internasional
Di sisi lain, Ukraina belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pengerahan jet MiG-35 tersebut. Namun, beberapa pihak di Barat menilai bahwa Rusia kini mulai merasakan tekanan strategis dari taktik serangan jarak jauh Ukraina yang berhasil mengacaukan sistem pertahanan udara Rusia di kawasan vital.
Sementara itu, NATO dan negara-negara mitra Ukraina terus memantau perkembangan situasi, khawatir bahwa penggunaan jet tempur ofensif di wilayah udara domestik bisa menjadi awal dari eskalasi baru konflik yang telah berlangsung lebih dari dua tahun ini.
Penutup
Langkah Rusia dalam mengerahkan MiG-35 untuk memburu drone Ukraina di langit Moskow menjadi indikasi nyata bahwa bentuk peperangan di era modern telah bergeser secara signifikan. Drone kecil dan murah mampu memaksa negara besar seperti Rusia mengaktifkan alutsista paling canggihnya demi menjaga keamanan pusat kekuasaan. Dunia kini menantikan, apakah pengerahan ini akan menjadi strategi jangka panjang Rusia atau hanya reaksi sementara terhadap gelombang ancaman dari Kyiv. (Edi/**)
















