Probolinggo – Dalam upaya memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani, Polsek Sumber, Polres Probolinggo, menggelar patroli monitoring di wilayah hukumnya. Kali ini, Aipda Audre Andreas, selaku Bhabinkamtibmas Desa Tukul, melakukan pengecekan langsung terhadap stok dan harga pupuk di Toko Untung, yang dikelola oleh Haji Untung di Dusun Mberas, Desa Tukul. Senin (10/3/25)
Dari hasil pengecekan, diketahui bahwa ketersediaan pupuk bersubsidi di kios tersebut masih mencukupi meskipun terbatas. Saat ini, Toko Untung memiliki stok 4.000 kg Urea dan 500 kg NPK Phonska. Sementara itu, harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah untuk pupuk bersubsidi adalah Rp 2.280 per kg untuk Urea dan Rp 2.240 per kg untuk NPK Phonska.

Dalam kesempatan tersebut, Aipda Audre Andreas menyampaikan kepada pemilik kios agar tetap mengikuti aturan terkait distribusi pupuk bersubsidi dan tidak melakukan penjualan di luar ketentuan. “Kami ingin memastikan bahwa pupuk bersubsidi benar-benar sampai ke petani yang berhak dan tidak terjadi penyelewengan dalam distribusinya,” ujarnya.
Selain itu, ia juga memberikan imbauan kamtibmas kepada pemilik kios serta warga sekitar agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. “Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga stabilitas kamtibmas. Jika ada indikasi penyimpangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi, segera laporkan ke pihak kepolisian,” tambahnya.
Sementara itu, di tempat terpisah, Kapolsek Sumber, Iptu Suyono, menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan monitoring guna mencegah terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi yang dapat berdampak pada produktivitas pertanian di wilayahnya. “Kami ingin memastikan bahwa pupuk tersedia dan disalurkan sesuai aturan. Patroli monitoring akan terus kami lakukan secara berkala,” jelasnya.
Pemilik kios, Haji Untung, menyambut baik patroli monitoring yang dilakukan oleh Polsek Sumber. Menurutnya, pengawasan dari kepolisian sangat membantu dalam memastikan kelancaran distribusi pupuk bersubsidi. “Dengan adanya pengawasan ini, kami bisa lebih tenang dalam menjalankan usaha dan memastikan petani mendapatkan pupuk sesuai haknya,” ungkapnya.
Kegiatan patroli monitoring ini merupakan bentuk sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan serta mencegah terjadinya praktik-praktik penyimpangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Dengan langkah ini, diharapkan stabilitas harga dan ketersediaan pupuk tetap terjaga, sehingga petani dapat terus berproduksi dengan optimal.
Pewarta: Bambang H
Editor: Edi D















