Lumajang, (11/5/25) – Kepolisian Resor (Polres) Lumajang kini tengah memburu komplotan begal yang beraksi secara brutal terhadap seorang pelajar SMK di wilayah Klakah. Aksi kejahatan yang terjadi pada Sabtu siang (10/5/2025) itu sempat terekam jelas oleh kamera CCTV milik warga dan viral di media sosial, memicu keresahan publik.
Korban diketahui bernama Mufidatul Qomariah, seorang siswi SMK Negeri Klakah yang berasal dari Kecamatan Randuagung, Lumajang. Saat kejadian, korban baru saja pulang dari kegiatan magang di Kota Lumajang. Ia mengendarai sepeda motor Honda Beat dan memutuskan berhenti untuk berteduh di sebuah kos-kosan tepat di depan sekolahnya, karena hujan deras.

Namun, momen berteduh tersebut justru menjadi awal mimpi buruk bagi Mufidatul. Sekelompok pelaku yang berjumlah empat orang, datang mengendarai dua sepeda motor, dan langsung mengancam korban dengan kata-kata kasar dalam bahasa Madura, “E patek enah kakeh” yang berarti “Saya bunuh kamu.”
Menurut Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar, pihaknya telah mengidentifikasi ciri-ciri pelaku dari rekaman CCTV dan keterangan saksi di lokasi kejadian. Dalam keterangan resminya, Kapolres menegaskan bahwa upaya pengejaran terhadap komplotan begal tersebut saat ini sedang berlangsung secara intensif.
“Kami sudah mengantongi identitas dan ciri-ciri pelaku dari rekaman CCTV. Mereka menggunakan dua motor, yaitu Honda Vario putih dan Honda Beat hitam. Kami akan terus memburu hingga mereka tertangkap,” ujar AKBP Alex.
Rekaman CCTV yang beredar menunjukkan bahwa pelaku pertama mengendarai Honda Vario putih, berbadan kurus, memakai baju gelap dan helm abu-abu. Pelaku kedua yang sempat membawa kabur motor korban juga berperawakan kurus dan memakai helm putih.
Sementara itu, dua pelaku lainnya mengendarai Honda Beat hitam, salah satunya mengenakan jas hujan hitam dan helm bogo hitam, sedangkan rekannya memakai baju biru dan helm hitam.
Saat korban berteduh sendirian, keempat pelaku mendekatinya. Salah satu dari mereka mengancam dengan kalimat kasar dalam bahasa daerah, membuat korban panik dan melarikan diri ke arah timur. Tiga pelaku langsung mengejar, sementara satu pelaku lain mengambil motor korban.
Di tengah upaya pengejaran, pelaku sempat membanting helm korban ke arahnya namun tidak mengenai sasaran. Dalam situasi tersebut, sebuah mobil hitam melintas dari arah barat dan membunyikan klakson keras, membuat pelaku panik. Mereka sempat kabur dan meninggalkan motor korban yang jatuh.
Namun, beberapa saat kemudian, dua pelaku kembali dan mengambil sepeda motor korban yang sempat ditinggalkan. Aksi mereka terbilang nekat karena dilakukan di siang hari dan di depan fasilitas pendidikan.
Tanggapan Kapolres:
AKBP Alex menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut dan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam.
“Kami prihatin atas kejadian ini, terlebih korbannya adalah seorang pelajar. Kami berkomitmen penuh untuk mengungkap kasus ini dan menangkap semua pelakunya,” tegas Kapolres Lumajang.
Ia juga mengimbau masyarakat, terutama pelajar, untuk lebih waspada saat berada di luar rumah, terlebih saat cuaca buruk dan di tempat-tempat yang sepi.
“Hindari berteduh sendirian di tempat yang sepi. Jika memungkinkan, berteduhlah bersama teman atau di lokasi yang ramai dan terang. Jangan ragu melapor ke pihak kepolisian jika ada hal mencurigakan,” pungkasnya.
Setelah kejadian tersebut, tim Satreskrim Polres Lumajang langsung bergerak melakukan olah TKP, mengumpulkan bukti-bukti, dan menyisir jalur pelarian pelaku. Pihak kepolisian juga menggandeng masyarakat untuk ikut serta memberikan informasi jika melihat keberadaan pelaku atau kendaraan mencurigakan yang sesuai dengan ciri-ciri yang sudah dipublikasikan.
Kasus ini menjadi perhatian luas masyarakat Lumajang. Warga berharap para pelaku segera ditangkap dan diproses hukum seberat-beratnya agar kejadian serupa tidak terulang lagi, terutama terhadap pelajar dan perempuan yang kerap menjadi target empuk pelaku kejahatan.
Polres Lumajang membuka saluran pengaduan cepat bagi warga yang memiliki informasi melalui Call Center dan media sosial resmi mereka.
(Edi D/Red/*)