Patrolihukum.net // Banggai, Sulawesi Tengah – Proses pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Tompotika kini memasuki tahap penting dalam sejarah pemerintahan di Sulawesi Tengah. Setelah melalui perjuangan panjang dan koordinasi lintas lembaga, DPRD Provinsi Sulawesi Tengah bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah resmi memberikan persetujuan pembentukan DOB Tompotika dalam Rapat Paripurna Masa Persidangan Ke-I Tahun Kedua, yang digelar pada 25 September 2025 di kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah.
Persetujuan ini menjadi tonggak bersejarah bagi masyarakat di tujuh kecamatan yang diusulkan masuk wilayah Kabupaten Tompotika, yakni Masama, Lamala, Mantoh, Balantak, Balantak Utara, Balantak Selatan, dan Bualemo. Harapan besar kini tumbuh dari masyarakat setempat yang menantikan pemerataan pembangunan dan pelayanan publik yang lebih dekat dan efektif.

KBPMSB Apresiasi Langkah Pemerintah dan DPRD
Ketua Keluarga Besar Pemuda dan Mahasiswa Suku Balantak (KBPMSB), Ical Firmansyah Sinukun, menyampaikan apresiasi mendalam atas langkah maju yang telah ditempuh oleh DPRD Provinsi, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten Banggai dalam mendukung lahirnya Kabupaten Tompotika.
“Kami sangat mengapresiasi lompatan besar ini. Proses menuju DOB Tompotika bukan perkara mudah. Perjuangan ini melibatkan pengorbanan banyak pihak — mulai dari ide, waktu, doa, hingga dukungan finansial yang tidak sedikit. Semua ini lahir dari semangat kolektif masyarakat yang menginginkan perubahan nyata,” ujar Ical kepada media ini.
Lebih lanjut, Ical menyebut bahwa keberhasilan mencapai tahap persetujuan ini merupakan buah kerja keras dan sinergi antara berbagai unsur, mulai dari Pemerintah Pusat, DPR RI, MPR RI, DPD RI, kementerian terkait, hingga seluruh lapisan masyarakat DOB Tompotika.
DOB Tompotika: Langkah Nyata Pemerataan Pembangunan
Ical menegaskan, pembentukan DOB Tompotika bukan hanya sebatas pemekaran administratif, tetapi merupakan bentuk nyata dari komitmen kolektif masyarakat Sulawesi Tengah untuk mendekatkan pelayanan dan mempercepat pembangunan di wilayah-wilayah yang selama ini tertinggal karena keterbatasan geografis dan aksesibilitas.
“DOB ini merupakan bentuk nyata komitmen kita bersama untuk mendekatkan pelayanan, mempercepat pembangunan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah yang selama ini menghadapi tantangan geografis dan ketimpangan pembangunan,” jelasnya.
“Dengan berdirinya Kabupaten Tompotika, kita berharap lahir tata kelola pemerintahan yang lebih efektif, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan rakyat,” sambungnya.
Menurut Ical, DOB Tompotika akan menjadi titik awal pemerataan pembangunan di kawasan timur Kabupaten Banggai. Daerah-daerah di wilayah “Kepala Burung”, sebutan bagi tujuh kecamatan yang akan masuk wilayah DOB, selama ini menghadapi tantangan dalam akses pelayanan publik dan infrastruktur dasar.
KBPMSB Siap Kawal dan Jaga Kondusifitas
Sebagai organisasi kepemudaan dan mahasiswa yang berakar kuat di wilayah calon DOB, KBPMSB menyatakan siap menjadi garda terdepan dalam mengawal proses percepatan terbentuknya Kabupaten Tompotika.
“Kami mewakili seluruh anggota KBPMSB menyatakan sikap untuk siap mengawal dan membantu semaksimal mungkin dalam segala aspek guna percepatan berdirinya Kabupaten Tompotika,” tegas Ical.
Lebih dari itu, Ical juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga persatuan dan kondusifitas selama proses berjalan. Ia menekankan pentingnya solidaritas lintas suku, agama, dan kelompok sosial demi memastikan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat tetap terjaga.
“Kami mengajak seluruh masyarakat di wilayah Kepala Burung — dari Masama hingga Bualemo — agar tetap kompak, solid, dan menjaga persaudaraan. Mari bersama-sama menjaga kerukunan antar umat beragama, golongan, dan kelompok masyarakat sehingga kamtibmas tetap terpelihara dan kondusif,” pungkasnya.
Momentum Sejarah Menuju Kabupaten Baru
Bagi masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya di wilayah timur Kabupaten Banggai, pembentukan DOB Tompotika menjadi simbol harapan baru. Momentum ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi pemerataan pembangunan, kemandirian daerah, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kehadiran suara pemuda dan mahasiswa melalui wadah KBPMSB memperkuat keyakinan bahwa perjuangan ini tidak hanya milik elite pemerintahan, melainkan gerakan bersama rakyat Tompotika yang ingin melihat wilayahnya tumbuh maju dan berdaya.
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Red/*