*Gaza City* – Brigade Al-Quds, sayap militer dari Jihad Islam Palestina, menggunakan bom yang dijatuhkan oleh pesawat tempur F-16 Israel namun tidak meledak. Dalam langkah yang mencerminkan ketahanan dan kreativitas mereka, para pejuang Palestina mendaur ulang bom tersebut menjadi alat peledak improvisasi (IED) untuk digunakan dalam penyergapan terhadap tentara Israel.
Peristiwa ini menegaskan strategi perang gerilya yang kerap diandalkan oleh pejuang Palestina dalam menghadapi teknologi militer canggih Israel. Brigade Al-Quds menggunakan kembali bom yang tidak meledak ini untuk menciptakan ancaman baru bagi pasukan Israel di lapangan.
Dalam serangan terbaru, IED yang dibuat dari bom daur ulang tersebut berhasil menewaskan beberapa tentara Israel. Ini menunjukkan bahwa meskipun menghadapi serangan udara yang intens, pejuang Palestina terus mencari cara untuk mempertahankan diri dan melawan.
“Mereka mendapati dagangannya dikembalikan kepada mereka,” kutipan dari Al-Qur’an, Surat Yusuf ayat 65, yang diambil untuk menggambarkan situasi ini. Ayat tersebut mencerminkan realitas bahwa senjata yang dijatuhkan oleh musuh kini kembali menghantam mereka sendiri.
Kondisi ini semakin mempertegas betapa kompleksnya konflik yang berlangsung di Gaza, dengan kedua belah pihak terus beradaptasi dan mencari cara untuk memenangkan pertarungan. Keberhasilan pejuang Palestina dalam mendaur ulang bom yang tidak meledak menjadi IED ini menunjukkan kemampuan mereka untuk berimprovisasi dan menggunakan segala sumber daya yang tersedia dalam perjuangan mereka.
Namun, di balik semua itu, tetaplah ada korban jiwa dan penderitaan yang terus meningkat di kedua belah pihak. Konflik ini mengingatkan dunia akan perlunya penyelesaian damai dan upaya diplomasi yang lebih intensif untuk mengakhiri pertumpahan darah yang tidak pernah berkesudahan.
** Patrolihukum.net **