Menu

Mode Gelap
TNI AD Berjuang Bersama Rakyat, Kodim 0820 Peringati Hari Juang Ke-79 Polsek Widang Tingkatkan Patroli di Perbatasan Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Advokat Muda Salamul Huda Nahkodai GP Ansor Kota Probolinggo Masa Khidmat 2024-2029 88 Karateka Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat Kodim 1009/Tanah Laut Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD Ke-79, Dandim Tanah Laut Ajak Rakyat Bersama TNI Jaga NKRI HUT Ke-10 Sanggar Seni Reog Singo Lawu: Dukungan PKB Marelan

Nasional

Pasar Semampir Kraksaan Jadi Percontohan Pasar Aman Pangan Komunitas

badge-check


Pasar Semampir Kraksaan Jadi Percontohan Pasar Aman Pangan Komunitas Perbesar

Probolinggo – Dalam upaya mewujudkan pasar tradisional yang higienis, sehat, dan layak bagi masyarakat, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya menggelar kegiatan bimbingan teknis (bimtek) dan penyuluhan komunitas pasar melalui Program Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK), Senin (5/5/2025).

Kegiatan ini dipusatkan di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, dan dihadiri oleh 30 peserta yang terdiri dari petugas Pasar Semampir, Koordinator Pasar Buah Semampir, Koordinator Pasar Kebonagung, Koordinator Pasar Pajarakan, sejumlah pedagang, serta perwakilan dari DKUPP Kabupaten Probolinggo. Antusiasme dan kehadiran peserta mencerminkan komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas dan keamanan pangan di pasar tradisional.

Pasar Semampir Kraksaan Jadi Percontohan Pasar Aman Pangan Komunitas

Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo, Taufik Alami, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari audiensi Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris, dengan BPOM Surabaya. Pasar Semampir dipilih sebagai lokasi prioritas karena merupakan pasar induk strategis di wilayah Kota Kraksaan.

“Tujuan utama program ini adalah menciptakan lingkungan pasar yang aman pangan. Artinya, setiap pangan yang dijual di pasar harus layak konsumsi, bebas dari zat berbahaya, dan memenuhi standar kebersihan yang ditetapkan,” ujar Taufik.

Ia menegaskan bahwa keamanan pangan bukan hanya soal menghindari risiko keracunan, tetapi juga menjadi kunci untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap pasar tradisional. Produk yang aman dan higienis diyakini mampu menarik lebih banyak konsumen, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap kesejahteraan para pedagang dan produsen lokal.

Taufik juga menjelaskan bahwa pendekatan berbasis komunitas menjadi keunggulan dari program ini. Melibatkan langsung paguyuban pedagang dan pengelola pasar dianggap sebagai langkah strategis untuk menyentuh akar permasalahan di lapangan. “Inilah bentuk nyata dari implementasi program SAE Ekonomi yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.

Lebih jauh, ia menyebutkan lima elemen utama yang menjadi indikator keberhasilan Pasar Aman Pangan, yaitu:

  1. Kebersihan pasar, meliputi area pedagang, fasilitas umum, dan lingkungan sekitar.
  2. Tata letak pasar, yang mendukung kerapian dan menghindari potensi kontaminasi silang.
  3. Penanganan pangan, mulai dari penyimpanan, pengolahan, hingga penyajian yang sesuai standar higienitas.
  4. Penyuluhan dan edukasi, guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran pedagang terhadap pentingnya keamanan pangan.
  5. Pengawasan rutin, termasuk pengambilan dan pengujian sampel pangan oleh petugas.

“Penerapan elemen-elemen ini tidak hanya menghasilkan pasar yang aman, tetapi juga menjadikannya sebagai tempat edukatif bagi masyarakat mengenai pangan yang sehat dan berkualitas,” tambah Taufik.

Lebih dari sekadar kegiatan teknis, program ini diharapkan mampu mengubah paradigma masyarakat terhadap pasar tradisional yang selama ini dianggap kurang higienis. Dengan pendampingan dan pengawasan intensif dari BPOM, para pedagang kini memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya keamanan pangan bagi konsumen.

Taufik berharap keberhasilan pelaksanaan program ini di Pasar Semampir bisa menjadi model percontohan bagi pasar lainnya di Kabupaten Probolinggo. “Kami ingin menjadikan ini sebagai gerakan masif. Ketika seluruh pasar tradisional telah menerapkan prinsip pasar aman pangan, maka kita bisa benar-benar menyatakan bahwa pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo telah mengalami transformasi besar,” pungkasnya.

(Bambang/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bamsoet Apresiasi HI-DRONE3, Dorong Keselamatan dan Inklusi Otomotif

17 Mei 2025 - 19:13 WIB

Bamsoet Apresiasi HI-DRONE3, Dorong Keselamatan dan Inklusi Otomotif

Bamsoet Dorong Pembaruan Hukum Perampasan Aset Korupsi dan TPPU

17 Mei 2025 - 18:35 WIB

Bamsoet Dorong Pembaruan Hukum Perampasan Aset Korupsi dan TPPU

Menanti KUHP Baru Demi Landasan Kuat RUU Perampasan Aset

17 Mei 2025 - 18:29 WIB

Menanti KUHP Baru Demi Landasan Kuat RUU Perampasan Aset

Ibu-Ibu PKK Jrebeng Kidul Galakkan Pola Hidup Sehat Bersama

17 Mei 2025 - 18:10 WIB

Ibu-Ibu PKK Jrebeng Kidul Galakkan Pola Hidup Sehat Bersama

Penggeledahan Rumah Aktivis oleh Satpol PP di Purworejo Disoal

17 Mei 2025 - 17:28 WIB

Penggeledahan Rumah Aktivis oleh Satpol PP di Purworejo Disoal
Trending di Kabar Viral