Didampingi Gubernur dan Kapolda Jabar, Pastikan Penanganan Korban
Garut, 14 Mei 2025 – Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, S.E., M.Si., CHRMP., bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan, meninjau langsung lokasi ledakan munisi yang terjadi di Gupusmu III Puspalad, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada Selasa (13/5/2025).

Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab moril dan untuk memastikan seluruh proses penanganan korban dan sterilisasi lokasi berjalan sesuai prosedur. Insiden tragis tersebut terjadi pada Senin (12/5/2025) saat proses pemusnahan munisi afkir milik TNI AD, yang berujung pada ledakan besar dan menyebabkan korban jiwa.
Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 13 orang dinyatakan meninggal dunia. Rinciannya adalah 4 prajurit TNI AD dan 9 warga sipil. Beberapa korban lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dan telah mendapat penanganan medis di rumah sakit terdekat.
“Atas nama keluarga besar Kodam III/Siliwangi, kami mengucapkan duka cita mendalam. Para prajurit yang gugur adalah insan terbaik yang menjalankan tugas dengan penuh dedikasi. Kami juga sangat berduka atas wafatnya warga sipil yang menjadi korban. Semoga mereka mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” ujar Pangdam III/Slw, Mayjen TNI Dadang Arif.
Tim forensik bersama pihak terkait hingga kini terus melakukan proses identifikasi terhadap korban yang belum dikenali. Kodam III/Siliwangi juga telah menyalurkan santunan kepada keluarga korban, khususnya dari warga sipil, sebagai bentuk kepedulian dan empati atas tragedi ini.
Wilayah lokasi ledakan kini masih disterilkan oleh aparat TNI dan Polri guna memastikan tidak ada lagi sisa bahan peledak aktif yang bisa membahayakan warga. Pengamanan ketat dilakukan di sekitar area kejadian yang diketahui berada di lahan milik BKSDA Kabupaten Garut, lokasi yang memang selama ini rutin digunakan untuk kegiatan pemusnahan munisi yang tak layak pakai.
“Kami sedang melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk pihak BKSDA dan pemerintah daerah, untuk memastikan lokasi benar-benar aman. Ada potensi bahaya sisa ledakan yang masih dalam tahap penyisiran oleh tim teknis. Untuk itu, kami mengimbau warga tidak mendekat ke lokasi,” jelas Pangdam.
Pangdam III/Slw juga menegaskan bahwa penyelidikan mendalam tengah dilakukan oleh tim investigasi dari TNI AD. Penyelidikan ini mencakup penyebab teknis ledakan serta kemungkinan adanya kelalaian prosedur hingga menyebabkan jatuhnya korban sipil, mengingat lokasi berada jauh dari pemukiman namun tetap berdampak luas.
“Semua pihak berharap kejadian ini menjadi pelajaran penting. Ke depan, kami akan meninjau kembali SOP pemusnahan munisi agar lebih aman, dengan mempertimbangkan risiko terhadap lingkungan sekitar,” imbuhnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan bahwa Pemprov Jabar siap mendukung penanganan korban dan membantu keluarga yang terdampak. “Kami turut berduka dan akan mengawal semua proses pemulihan serta memberikan bantuan yang dibutuhkan keluarga korban,” ujarnya.
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan juga menyampaikan bahwa pihaknya siap membantu pengamanan lokasi dan mendukung investigasi TNI AD. “Kami telah menerjunkan tim untuk membantu sterilisasi serta memastikan masyarakat sekitar tidak terpapar dampak lanjutan dari insiden ini,” jelasnya.
Pemerintah daerah dan aparat keamanan terus mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak panik, dan selalu mengikuti instruksi dari petugas di lapangan. Diharapkan, seluruh proses investigasi dapat segera menemukan penyebab pasti kejadian ini agar langkah antisipasi dapat ditingkatkan di masa mendatang.
Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi bangsa dan menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian dalam setiap kegiatan militer, terutama yang berkaitan dengan bahan peledak. Kodam III/Siliwangi menegaskan komitmennya untuk terus mengedepankan keselamatan dalam setiap prosedur operasionalnya.
(Edi D/Pendam III/Siliwangi)
















