Patrolihukum.net // BUKAREST – Tuduhan serius terhadap Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) kembali mencuat. Calin Georgescu, mantan kandidat presiden Rumania yang pencalonannya secara kontroversial dibatalkan, menuding NATO tengah merancang peluncuran Perang Dunia III melawan Rusia dari wilayah Rumania.
Dalam wawancara eksklusif bersama jurnalis Amerika Serikat, Tucker Carlson, Georgescu secara terbuka menyatakan bahwa negaranya dijadikan titik awal untuk konflik global besar yang baru. “NATO ingin meluncurkan Perang Dunia III dari Rumania,” ujarnya tegas.

Georgescu menekankan bahwa pendiriannya yang konsisten dalam mendukung perdamaian justru menjadi alasan utama di balik pembatalan pencalonannya. “Semua kampanye saya hanya difokuskan pada perdamaian. Ketika saya mengatakan kata ‘perdamaian’, mereka langsung waspada… karena mereka membutuhkan perang,” ungkapnya.
Dikenal sebagai politisi sayap kanan yang kerap mengkritik NATO, Uni Eropa, serta dukungan Barat terhadap Ukraina, Georgescu sempat mencetak kejutan politik besar pada pemilihan presiden November lalu. Meski hanya meraih 23 suara, pencapaiannya dianggap simbolik dan cukup mengguncang elite politik Rumania.
Namun, kemenangan sementaranya tidak bertahan lama. Mahkamah Konstitusi Rumania dengan cepat membatalkan hasil tersebut dengan alasan adanya “ketidakberesan” dalam kampanyenya. Tak lama berselang, ia juga dicabut haknya untuk mencalonkan diri dalam pemilu berikutnya.
Dalam podcast yang tayang pada Kamis (10/4), Georgescu menyatakan bahwa fakta keberadaan pangkalan militer NATO terbesar di Rumania serta perbatasan sepanjang 612 kilometer dengan Ukraina menjadi bukti nyata rencana besar aliansi tersebut.
“Dalam situasi ini, tentu saja Rumania adalah aset penting bagi Uni Eropa dan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk melancarkan perang,” katanya lagi.
Ia juga mengkritik pergeseran fungsi NATO dari pertahanan menjadi kekuatan ofensif yang berpotensi mendorong perang. “Mereka ingin mengubah NATO menjadi kekuatan ofensif dan mendorong konflik. Saya berdiri menentang hal itu,” lanjutnya.
Georgescu juga menyebut bahwa mayoritas rakyat Rumania tidak menginginkan negaranya terlibat dalam perang apa pun. “Mayoritas rakyat Rumania… menentang segala bentuk intervensi dan partisipasi dalam perang,” tegasnya.
Pernyataan Georgescu, meskipun belum mendapat tanggapan resmi dari NATO maupun pemerintah Rumania, telah memicu gelombang reaksi di media sosial dan forum politik Eropa. Banyak pihak menilai tuduhan ini sebagai bentuk frustrasi pribadi atas pencalonannya yang digugurkan. Namun tak sedikit pula yang menyuarakan kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan antara NATO dan Rusia.
Situasi geopolitik di kawasan Eropa Timur memang tengah berada dalam kondisi tegang, terlebih sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022. Dalam konteks ini, Rumania yang merupakan anggota NATO dan berbatasan langsung dengan Ukraina, dianggap sebagai titik strategis oleh banyak analis militer.
Kendati demikian, tuduhan bahwa NATO akan memicu Perang Dunia III dari wilayah Rumania tetap menjadi klaim kontroversial yang masih perlu pembuktian lebih lanjut di tengah dinamika politik dan keamanan global yang kian kompleks.
(Edi D/Redaksi)