Probolinggo, patrolihukum.net – Upaya pencegahan konflik sosial di Kota Probolinggo mendapat perhatian serius. Hal ini ditunjukkan melalui kegiatan peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang digelar Pemerintah Kota Probolinggo bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Selasa (26/8/2025). Dalam forum tersebut, Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 0820/Probolinggo, Mayor Kav Edy Surnoto, hadir sebagai pemateri utama.
Dalam paparannya, Mayor Edy menekankan pentingnya peran ASN sebagai garda terdepan dalam menjaga kondusivitas wilayah. Ia menjelaskan, peningkatan kapasitas ASN dapat dilakukan melalui pelatihan adaptif dan inovatif yang mencakup aspek teknis maupun manajerial. Selain itu, pengembangan budaya kerja kolaboratif serta jejaring lintas instansi dan komunitas lokal juga menjadi kunci keberhasilan mencegah potensi konflik di masyarakat.

“Dengan strategi-strategi ini, ASN Kota Probolinggo diharapkan dapat menjadi agen pencegah konflik yang efektif, mampu beradaptasi dengan dinamika masyarakat, dan mendukung terwujudnya kota yang kondusif serta harmonis,” ujar Mayor Edy dengan penuh keyakinan.
Ia juga menegaskan bahwa tujuan utama peningkatan kapasitas ASN adalah mewujudkan birokrasi yang efektif, efisien, profesional, dan transparan. Lebih jauh, birokrasi yang mumpuni diyakini dapat memperkuat pelayanan publik sekaligus menjaga nilai-nilai kebangsaan serta keadilan sosial.
Strategi yang ditawarkan Mayor Edy meliputi beberapa poin penting, di antaranya:
- Pengembangan kompetensi digital menuju Smart ASN.
- Pemahaman mendalam terhadap isu-isu lokal dan kontekstual.
- Mendorong lahirnya budaya inovasi dan kolaborasi antarinstansi.
- Peningkatan kompetensi teknis maupun non-formal yang mendukung kerja lapangan.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati, bersama jajaran pejabat terkait. Kehadiran para pemangku kebijakan tersebut menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan birokrasi yang mampu menghadapi tantangan sosial dengan solusi nyata dan humanis.
Dengan adanya pelatihan semacam ini, Pemerintah Kota Probolinggo berharap setiap ASN dapat menjadi pionir dalam meredam potensi gesekan di masyarakat. Kolaborasi lintas sektor, mulai dari unsur pemerintah, TNI, hingga masyarakat sipil, diyakini akan memperkuat ketahanan sosial sekaligus mempercepat terwujudnya Probolinggo sebagai kota yang aman, damai, dan inklusif. (Bambang)