KOTA PROBOLINGGO, Patrolihukum.net – Akses jalan menuju SMPN 6 Kota Probolinggo, khususnya di area penyeberangan depan sekolah, saat ini menjadi sorotan masyarakat. Jalur tersebut sering kali padat kendaraan, terutama pada jam masuk dan pulang sekolah, sehingga menimbulkan keresahan bagi siswa maupun orang tua.
Minimnya rambu lalu lintas dan marka jalan di titik rawan penyeberangan membuat kondisi semakin berbahaya. Tak sedikit siswa yang terpaksa nekat menyeberang di tengah derasnya arus kendaraan. Hal ini diperparah dengan kecepatan kendaraan yang kerap tak terkendali, baik dari arah barat maupun timur jalan.

“Setiap pagi atau sore, saya selalu was-was saat mengantar anak. Arus lalu lintas di sini sangat padat, dan tidak ada zebra cross atau petugas yang membantu menyeberangkan,” keluh seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya.
Sejumlah orang tua bahkan mengaku sering ikut turun tangan langsung menyeberangkan anak-anak mereka, karena tidak adanya fasilitas pendukung keselamatan. Kondisi ini dinilai bisa memicu potensi kecelakaan lalu lintas yang mengancam nyawa siswa.
Sekolah pun tidak tinggal diam. Pihak SMPN 6 Probolinggo disebut telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk meminta solusi, mulai dari pemasangan rambu lalu lintas, pembuatan zebra cross, hingga penempatan petugas di jam-jam sibuk. Namun hingga kini, belum ada tindakan nyata yang terlihat di lapangan.
“Harapan kami, ada perhatian serius dari pemerintah. Minimal dipasang zebra cross atau lampu lalu lintas agar anak-anak lebih aman,” ujar salah satu guru SMPN 6.
Pengamat transportasi lokal menilai bahwa penataan lalu lintas di kawasan sekolah harus menjadi prioritas, mengingat keselamatan anak-anak merupakan hal yang utama. Dengan kondisi lalu lintas yang terus meningkat setiap tahun, tanpa langkah antisipatif, risiko kecelakaan akan semakin tinggi.
Masyarakat berharap agar Pemkot Probolinggo, melalui Dinas Perhubungan dan pihak terkait, segera mengambil langkah konkret. Kehadiran zebra cross, lampu lalu lintas, atau penempatan petugas di titik rawan bisa menjadi solusi praktis untuk memberikan rasa aman bagi siswa, orang tua, dan seluruh pengguna jalan.
Jika tidak segera ditangani, jalur menuju SMPN 6 Probolinggo akan terus menjadi ancaman bagi keselamatan anak sekolah yang seharusnya bisa menimba ilmu dengan tenang tanpa rasa waswas setiap kali menyeberang jalan.
(Edi D/Bambang/**)
















