TULUNGAGUNG – RSUD dr. Iskak Tulungagung melakukan penilaian ulang akreditasi institusi penyelenggara pelatihan bidang kesehatan. Kegiatan ini dilakukan secara daring oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Manusia Kementerian Kesehatan RI.
Penilaian ulang yang digelar pada Rabu (23/04/2025) ini untuk menjamin peningkatan mutu layanan yang berstandar nasional, sehingga dapat menghasilkan SDM kesehatan yang berkompeten.

Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD dr. Iskak Tulungagung, Sukiatun, S.KM., M.Kes mengatakan penilaian ulang akreditasi ini berkaitan dengan status RSUD dr. Iskak sebagai penyelenggara pelatihan Kesehatan di Jawa Timur.
Rumah sakit milik Pemkab Tulungagung ini tercatat sebagai penyelenggaraan diklat terakreditasi B sejak tahjun 2018. Pada kurun waktu tahun 2018-2025 RSUD dr. Iskak terus melakukan pengembangan dan mengikuti perkembangan era digital.
Di era digitalisasi, lembaga diklat RSUD dr. Iskak telah membuat inovasi dalam aplikasi SIDAK (Diklat RSUD dr. Iskak Tulungagung) yang bekerja sama dengan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI). Melalui inovasi tersebut juga telah menghadirkan video pembelajaran.

Oplus_131072
Selain itu, RSUD dr. Iskak juga telah mengajukan 19 kurikulum pelatihan. Dari jumlah tersebut, 2 kurikulum yang disetujui adalah pelatihan pelayanan obat high alert bagi tenaga kesehatan rumah sakit dan pelatihan komunikasi bahasa isyarat efektif bagi tenaga kesehatan.
“RSUD dr. Iskak juga sudah menjadi pengampu beberapa rumah sakit yang saat ini telah terakreditasi. Kami juga telah memiliki sarana prasarana diklat yang representatif. Pelaksanaan diklat juga sudah bisa dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh atau corporate universitas,” kata Sukiatun.
Ketua Tim Asesor Akreditasi Institusi, Dian Rahayu Pamungkas, S. KM., M.KM mengatakan transformasi kesehatan menjadi agenda yang harus dicapai bersama. “Kita saat ini berada di era yang penuh tantangan, transformasi kesehatan menjadi agenda yang harus dicapai bersama . Untuk menciptakan tenaga kesehatan yang kompeten membutuhkan tenaga yang bermutu,” terang Dian via daring.
Menurut Dian, tidak hanya dituntut menyelenggarakan pelatihan, tetapi juga dituntut melakukan inovasi. “RSUD dr. Iskak ini sudah ada inovasi dan sistem
sendiri terkait akreditasi. Terima kasih sekali karena sudah melibatkan untuk berkolaborasi,” tambahnya.
Tim asesor juga melakukan diskusi dan tanya jawab yang memuat tiga jenis komponen. Komponen tersebut meliputi komponen administrasi dan manajemen, komponen pelayanan pelatihan dan komponen pelayanan penunjang pelatihan.
Melalui Penilaian Ulang Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan tahun 2025, diharapkan RSUD dr. Iskak bisa naik kelas menjadi Akreditasi A. (HUMAS/KAR)