Patrolihukum.net *** Probolinggo — Delapan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Kabupaten Probolinggo yang punya inisiatif kegiatan kontes petai di berbagai Kecamatan, Kegiatan ini di tempatkan di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo. Untuk mengadakan Kontes petai (parkia speciosa) dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) 2023 yang ke-42 di bawah Organisasi Pangan dan Pertanian PBB atau Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO). Rabu (01/11/23)
Dalam kegiatan tersebut nampak dihadiri Delapan Balai pelatihan pertanian (BPP) yang mengikuti
Kontes petai, yakni lebih dari 50 peserta dari berbagai pelosok Desa mulai dari jam 08.00 wib sampai selesai yang ada di kabupaten Probolinggo. Panitia penyelenggara menyediakan berbagai macam hadiah juara satu, dua dan tiga serta hiburan dan juga banyak hadiah utama lainnya yang sengaja panitia siapkan.
“Saya berterimakasih sudah mau bergabung dengan kami dalam acara kontes petai, Alhamdulillah ini sudah sesuai dengan rencana kita yaitu kelompok di Kuripan dan juga di sekitar Kuripan jadi gagasan maupun ide dari
daerah kita terutama di daerah Kuripan yang ternyata banyak sekali pohon petai dan alhamdulillah di wilayah sini petainya itu saya katakan bagus-bagus, jarang yang terkena hama dan penyakit dan saya juga sempat berbincang-bincang dengan banyak petani kalau di daerah Kuripan ini Alhamdulillah bagus-bagus petainya, jadi itu yang mendorong kami sebagai tim”.
Tujuan utama dari kegiatan ini, yakni untuk menghidupkan petani petai yang kayaknya nggak seberapa penting, ternyata keuntungannya sangat menjanjikan. Hal tersebut saya mendengar dari kelompok tani, kakau sewanya mahal bisa 2 juta ada yang 4 jutaan, harapannya agar nilainya lebih ekonomis.
Di situlah pengennya kita itu biar petai ini punya nama, pihak Dinas terkait agar lebih mengetahui bahwa di sini bisa kita lihat di Kecamatan kuripan ini potensi petainya tinggi, melihat kenyataan ini akhirnya tim memiliki ide kontes seperti ini dan alhamdulillah para kelompok tani sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini. Yang kedua ide dari kontes seperti ini di gagas oleh delapan Kecamatan diantaranya: Kuripan, Sumber, Bantaran, Wonokerto, Sumberasih juga sampai Tegal Siwalan, Banyuanyar serta Gending.
“Jadi yang agak jauh kita memang untuk perwakilan tapi untuk sentranya kita ambil di Kuripan. Semua gagasan ini oleh tim, bukan hanya untuk meningkatkan nilai tambah dari petai itu sendiri melainkan agar dengan kontes ini nantinya Dinas terkait atau Kecamatan itu punya inisiatif, ternyata kontes petai ini bisa menambah nilai lebih. Semoga tahun depan disetiap Kecamatan dan Dinas terkai bisa mengadakan kontes seperti ini, artinya nanti dengan kegiatan seperti ini bisa lebih terkenal kalau di Kuripan itu punya icon seperti daerah-daerah yang punya sebutan tersendiri”. Jelas
ketua Nanang Sutiono.
Ucapan terimakasih diberikan kepada panitia pelaksana kontes petai dan kami berharap di tahun depan bisa teranggarkan kegiatan kontes petai,” jelas INA mewakili dari Dinas Kabupaten.
Sejarah peringatan hari pangan sedunia bermula dari konferensi FAO ke 20, bulan November 1976 di Roma yang memutuskan untuk dicetuskannya resolusi No. 179 mengenai World Food Day. Resolusi ini disepakati oleh 147 negara anggota FAO, termasuk Indonesia, yang menetapkan bahwa mulai tahun 1981 segenap negara anggota FAO disetiap tanggal 16 Oktober memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS).
Tujuan dari peringatan HPS tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat internasional akan pentingnya penanganan masalah pangan baik ditingkat global, regional maupun nasional. Penyelenggaraan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) merupakan konsekuensi keikutsertaan Indonesia sebagai anggota FAO. Acara diselenggarakan lintas departemen dan sebagai vocal point FAO di Indonesia, Menteri Pertanian menetapkan Departemen Pertanian sebagai departemen utama (leading institution) penyelenggara HPS” ujar nya Nursiadi
Reporter: Edi D