Morut – Pada Minggu 20 Oktober 2024, beberapa warga ( sumber) yang engan di publikasikan namanya mengungkapkan, yang mana saat ini terlihat jelas fakta bahwa warga Dusun Wo’onsa Desa Salubiro, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, belum dapat merasakan kesejahteraan dari pemerataan pemerintah.
Buktinya saat ini lagi- lagi tandu alat tranportasi kami membawa salah satu warga Dusun Wo’onsa Desa Salubiro yang sedang sakit menuju Puskesmas terdekat, guna keselamatan warga tersebut, sehingga kami tidak tau artinya sebuah pemerataan dan kesejahteraan, karena kami masih dalam tahap penderitaan, karena akses jalan alternatif kami masih sulit untuk di lalui kendaraan karena kurangnya perhatian dari pemerintah, yang kami tau hanya janji kampanye di setiap perhelatan politik, yang boleh dikata janji manis tapi palsu,”sebutnya dengan nada kesal.

Oleh sebab itu saya ingin bertanya apakah kami ini bukan bagian dari Pemda Morut, karena saat ini riak riuk Morut Sejahtera, kenapa kami jauh dari kata sejahtera, Bahakan yang kami rasakan dan alami adalah penderitaan yang hakiki, karena akses jalan begitu sulit untuk di lalui kendaraan sehingga semua kegiatan yang berhubungan ke ibukota kecamatan, susah ditempuh buktinya ini yang ke sekian kalinya kami bawah warga yang sakit gunakan tandu, dimana hatinurani pemda Morut, yang melihat penderitaan kami yang berkepanjangan dan belum ada solusi untuk hal ini,”tanya dia.
Bahkan banyak riak riuk bahwa jalan menuju Desa Salubiro telah di perbaiki, itu semua hoax dan semua itu hanya kepentingan politik semata, faktanya hari ini tandu yang menjadi saksi bisu, kami membawa warga yang sedang sakit ke puskesmas terdekat,”tegasnya.
Dengan harapan agar pemimpin pemerintah Morowali Utara, yang mendatang mampu melakukan pemerataan di berbagai sektor sampai ke pelosok desa, sehingga kami bisa merasakan kesejahteraan yang sesungguhnya, bukan kesejahteraan yang ada dalam mimpi, tapi sebuah pembuktian yang hakiki,”ungkapnya.
Sehingga kami ingin juga merasakan sebuah arti kemerdekaan yang hakiki, bukan penjajahan di atas kemerdekaan kita, kenapa saya katakan seperti itu karena kita adalah bangsa yang besar berdaulat adil dan makmur, namun kami beberapa desa di pelosok, pegunungan suku TAA,yang belum merasakannya, buktinya kami belum menikmati infrastruktur jalan yang memadai, sehingga kata kesejahteraan itu semua hanya pencitraan bagi Pemda Morut, karena terbukti kami belum merasakannya, sampai detik ini,”pungkasnya.
Sampai berita ini tayang beberapa pihak terkait belum bisa di konfirmasi.
LP. Red/tim