Probolinggo, Patrolihukum.net – Upaya memperkuat moderasi beragama dan menumbuhkan kesadaran pentingnya hidup berdampingan dalam perbedaan kembali digelorakan di Kota Probolinggo. Komandan Kodim (Dandim) 0820/Probolinggo, Letkol Arh Iwan Hermaya, hadir langsung dalam kegiatan sarasehan pembina dan pelajar lintas agama yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo, Kamis (18/9).
Sarasehan yang mengusung tema “Merajut Kebersamaan dalam Keberagaman dengan Memperkuat Moderasi Beragama bagi Pembina dan Pelajar Lintas Agama” itu diikuti sekitar 70 peserta. Mereka berasal dari berbagai SMA/SMK/MA sederajat yang ada di Kota Probolinggo. Kegiatan ini menjadi wadah interaksi lintas agama yang diharapkan dapat menumbuhkan sikap toleransi di kalangan generasi muda.

Dalam sambutannya, Dandim 0820/Probolinggo Letkol Arh Iwan Hermaya menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi sejak dini. “Melalui sarasehan ini diharapkan terjalin silaturahmi, kebersamaan, dan terbentuk generasi muda yang inklusif serta mampu menjadi teladan dalam menjaga kerukunan umat beragama di Kota Probolinggo,” ujar Letkol Iwan.
Perwira TNI AD tersebut menambahkan, di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia, generasi muda harus dibekali pemahaman tentang moderasi beragama. Hal ini bukan hanya untuk menghindari gesekan yang dapat memicu konflik, tetapi juga untuk memperkuat persatuan bangsa. “Kesadaran akan pentingnya persatuan dalam keberagaman menjadi modal utama kita dalam menjaga NKRI,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua FKUB Kota Probolinggo, Ahmad Hudri, menjelaskan bahwa FKUB secara berkelanjutan menginisiasi berbagai program untuk memastikan kehidupan beragama berjalan harmonis. “Kegiatan yang dilakukan FKUB di berbagai segmen adalah langkah sederhana agar kita tidak alergi terhadap perbedaan serta tidak merasa terancam olehnya,” ungkap Hudri.
Hudri menambahkan, di FKUB pertemuan lintas agama bukan hal yang asing. Diskusi, saling berbagi cerita mengenai ajaran masing-masing, bahkan memediasi doa lintas agama sudah menjadi praktik rutin yang dilakukan untuk merajut kebersamaan. “Melalui sarasehan ini kami mengajak pembina dan pelajar lintas agama untuk saling berinteraksi dan berdiskusi secara sehat. Moderasi beragama adalah kunci agar perbedaan tidak menjadi pemecah, melainkan perekat,” tuturnya.
Acara sarasehan ini mendapat apresiasi dari para peserta. Mereka mengaku mendapatkan wawasan baru tentang cara memahami keberagaman dan membangun sikap saling menghargai antarumat beragama. “Kegiatan ini membuka wawasan kami bahwa perbedaan adalah anugerah yang harus dijaga,” ujar salah seorang peserta pelajar.
Kehadiran Dandim 0820/Probolinggo dalam sarasehan ini dinilai menjadi contoh nyata kolaborasi antara TNI dengan masyarakat sipil dalam memperkuat toleransi. Kegiatan semacam ini diharapkan tidak berhenti pada tingkat diskusi, tetapi juga terimplementasi dalam sikap dan tindakan di lingkungan sekolah serta masyarakat.
Dengan berlangsungnya sarasehan ini, FKUB Kota Probolinggo optimistis tercipta generasi muda yang mampu menjadi motor penggerak kerukunan umat beragama. Program-program serupa juga akan terus digulirkan secara berkelanjutan untuk menjaga harmoni dan kedamaian di tengah keberagaman Kota Probolinggo. (Bambang)
















