JAKARTA — Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) sekaligus Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo, mengapresiasi pelaksanaan HOGERS Indonesia Drag Race of National Event 3 (HI-DRONE3) yang digelar oleh Komunitas HOGERS Indonesia. Acara tersebut berlangsung meriah di Pantai Indah Kapuk (PIK), Banten, pada Sabtu (17/5/2025), dan dinilai berhasil memperkuat budaya berkendara yang aman, inklusif, dan profesional di Indonesia.
Menurut Bamsoet, gelaran HI-DRONE3 tidak hanya menjadi ajang adu kecepatan di lintasan drag race, melainkan juga wadah untuk membina solidaritas antar pecinta motor besar, khususnya Harley Davidson. Ia menekankan pentingnya edukasi dalam setiap event otomotif, terutama terkait keselamatan berkendara dan keterampilan teknis.

“HI-DRONE3 tahun ini memperkenalkan berbagai konsep baru. Selain menyalurkan hobi dan semangat kompetisi, acara ini juga memberikan edukasi kepada peserta dan penonton mengenai teknis berkendara motor Harley Davidson secara aman dan profesional,” ujar Bamsoet saat membuka acara.
Ketua MPR RI ke-15 itu menyebutkan bahwa HI-DRONE3 tahun ini tampil lebih inovatif dibandingkan event sebelumnya. Salah satu gebrakan baru adalah hadirnya kategori Fastlady, yang dikhususkan bagi pembalap perempuan. Ini merupakan refleksi dari tren global yang menunjukkan semakin aktifnya perempuan dalam dunia balap dan otomotif, baik sebagai pengendara maupun mekanik.
“Dengan adanya kelas Fastlady, kita melihat perubahan besar dalam dunia otomotif Indonesia. Perempuan kini bukan hanya penonton, tapi juga pemain utama di lintasan,” ujar Bamsoet.
Tak hanya itu, HI-DRONE3 juga memperkenalkan kelas FAST (Free All Self Throttle), yakni kelas yang tidak memperbolehkan penggunaan joki. Dalam kategori ini, setiap peserta wajib mengendalikan motornya sendiri. Kelas ini menjadi ajang unjuk kemampuan personal, di mana kepercayaan diri dan keterampilan menjadi tolok ukur utama, bukan sekadar kekuatan mesin.
Satu lagi yang mencuri perhatian adalah Battle Race, sebuah format lomba estafet yang melibatkan tiga pembalap dalam satu tim. Format ini dinilai mampu menguji tidak hanya kecepatan, tapi juga kekompakan dan strategi tim.
“Battle Race menjadi bukti bahwa balapan bukan sekadar soal siapa tercepat, tapi juga siapa yang paling solid dan mampu bekerja sama,” jelas Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia itu.
Dalam kesempatan yang sama, Bamsoet juga menekankan bahwa keselamatan menjadi pilar utama dalam setiap penyelenggaraan event di bawah naungan IMI. Setiap peserta HI-DRONE3 diwajibkan memiliki Kartu Izin Start (KIS) resmi dari IMI serta menggunakan perlengkapan keselamatan standar, mulai dari helm, jaket pelindung, hingga sepatu khusus.
“Kami ingin membentuk kultur balap yang menjunjung tinggi keselamatan. HI-DRONE3 membuktikan bahwa adrenalin bisa disalurkan dengan cara yang bertanggung jawab dan tetap aman,” ungkap Bamsoet.
Dengan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam event seperti HI-DRONE3, ia berharap popularitas olahraga otomotif di Indonesia akan terus berkembang. Terlebih, kegiatan ini juga membuka peluang baru dalam sektor bisnis dan investasi di dunia otomotif.
“HI-DRONE3 bukan hanya ajang balapan, tapi juga panggung untuk memperkenalkan gaya hidup otomotif kepada masyarakat luas. Semangat komunitas yang tinggi diharapkan dapat menarik generasi muda untuk turut serta dan menjadikan dunia otomotif sebagai ruang aktualisasi diri yang positif,” tutup Bamsoet. (Edi D/**)