Menu

Mode Gelap
TNI AD Berjuang Bersama Rakyat, Kodim 0820 Peringati Hari Juang Ke-79 Polsek Widang Tingkatkan Patroli di Perbatasan Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Advokat Muda Salamul Huda Nahkodai GP Ansor Kota Probolinggo Masa Khidmat 2024-2029 88 Karateka Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat Kodim 1009/Tanah Laut Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD Ke-79, Dandim Tanah Laut Ajak Rakyat Bersama TNI Jaga NKRI HUT Ke-10 Sanggar Seni Reog Singo Lawu: Dukungan PKB Marelan

Kabar Viral

Kisruh Defisit Anggaran Riau, KNPI Ajak Gubernur dan Wagub Berdamai

badge-check

Patrolihukum.net // PEKANBARU – Kisruh internal Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terkait defisit anggaran semakin memanas. Perbedaan angka defisit yang disampaikan Gubernur Riau, Abdul Wahid, dan Wakil Gubernur Riau, SF Hariyanto, memicu perdebatan yang semakin meruncing. Gubernur menyebut defisit mencapai Rp2,2 triliun, sementara Wakil Gubernur membantah dan menyatakan angka sebenarnya hanya Rp132 miliar.

Menanggapi polemik tersebut, Ketua DPD KNPI Riau, Larshen Yunus, mengajak kedua belah pihak untuk duduk bersama mencari solusi. Ia menegaskan bahwa perdebatan semacam ini tidak sehat bagi pemerintahan dan berpotensi mengganggu stabilitas daerah.

Kisruh Defisit Anggaran Riau, KNPI Ajak Gubernur dan Wagub Berdamai

Kisruh ini bermula saat Gubernur Abdul Wahid dalam Rapat Forum Konsultasi Publik RPJMD pada 12 Maret 2025 mengungkapkan bahwa Pemprov Riau mengalami tunda bayar sebesar Rp2,2 triliun. Wahid bahkan mengaku terkejut dan menyebut kondisi ini belum pernah terjadi sebelumnya.

“Saya belum pernah menemukan ada tunda bayar sebesar ini. Biasanya hanya Rp200-250 miliar. Sekarang Rp2,2 triliun, ini benar-benar membuat saya pusing tujuh keliling,” ungkapnya.

Sebagai langkah darurat, Wahid bahkan mempertimbangkan pemotongan tunjangan tambahan penghasilan pegawai (TPP) ASN untuk menutupi defisit tersebut.

Namun, pernyataan Gubernur ini langsung dibantah oleh Wakil Gubernur SF Hariyanto. Menurutnya, angka yang disampaikan Wahid tidak akurat. Ia menegaskan bahwa defisit sesungguhnya hanya Rp132 miliar.

“Defisit Rp2,2 triliun itu dari mana? Jangan asal bicara! Yang benar defisit kita hanya Rp132 miliar, saya punya datanya,” tegas SF Hariyanto.

Ia menjelaskan bahwa defisit terjadi karena realisasi pendapatan tahun sebelumnya hanya mencapai Rp9,4 triliun dari target Rp11 triliun. Selain itu, target Participating Interest (PI) sektor migas yang dipatok Rp736 miliar hanya terealisasi sekitar Rp200 miliar.

“Namun, kami sudah melakukan efisiensi sesuai Inpres Nomor 1 Tahun 2025 dan berhasil menghemat hampir Rp800 miliar. Artinya, uang kita masih ada,” tambahnya.

Menanggapi ketegangan ini, Ketua DPD KNPI Riau, Larshen Yunus, meminta Gubernur dan Wakil Gubernur untuk tidak mempertontonkan perbedaan secara terbuka. Ia mengusulkan agar keduanya bertemu dalam suasana lebih santai, misalnya dalam acara buka puasa bersama.

“Kalau soal angka defisit bisa kita selesaikan cukup dengan duduk satu meja. Kami siap fasilitasi kedua belah pihak untuk ngopi bersama. Jangan sampai masyarakat bingung dengan perbedaan informasi seperti ini,” ujar Larshen Yunus.

Ia juga mengingatkan bahwa masa jabatan gubernur dan wakil gubernur hanya lima tahun, dengan efektivitas kerja maksimal empat tahun. Satu tahun terakhir biasanya sudah disibukkan dengan kampanye. Oleh karena itu, ia meminta agar mereka fokus bekerja dan tidak memperpanjang polemik.

“Jangan lucu-lucuan seperti ini. Rakyat butuh kerja nyata. Jangan sampai visi, misi, dan program kerja yang dulu dijanjikan saat kampanye malah terabaikan karena ribut sendiri,” tegasnya.

DPD KNPI Riau berencana menyiapkan jadwal dan tempat pertemuan antara Gubernur dan Wakil Gubernur agar dapat menyamakan persepsi. Larshen Yunus menekankan bahwa tujuan akhirnya adalah membangun Riau yang lebih baik dan bermarwah.

“Ayo Pak Gubernur dan Pak Wagub, jangan buat gaduh lagi. Hormati kesucian bulan Ramadan ini. Mari duduk bersama demi kepentingan rakyat Riau,” pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, polemik mengenai defisit anggaran masih belum menemui titik terang. Publik menanti apakah ajakan KNPI Riau ini akan diterima oleh kedua pemimpin daerah tersebut atau justru perdebatan akan terus berlanjut.

(Tim/**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Beredarnya Surat Palsu Atas Nama LIN: Pengurus DPC Bengkulu Selatan Siap Bawa Kasus Ini ke Jalur Hukum

24 Oktober 2025 - 14:06 WIB

Beredarnya Surat Palsu Atas Nama LIN: Pengurus DPC Bengkulu Selatan Siap Bawa Kasus Ini ke Jalur Hukum

Belum Diresmikan, Proyek Fantastis CV. AJI KARYA MUKTI di Pucakwangi Pati Viral Usai Jembatan Ambruk Dihantam Hujan

24 Oktober 2025 - 12:45 WIB

Belum Diresmikan, Proyek Fantastis CV. AJI KARYA MUKTI di Pucakwangi Pati Viral Usai Jembatan Ambruk Dihantam Hujan

Waketum Palsu, Jabatan Kosong, dan Ancaman terhadap Kredibilitas Lembaga Investigasi Negara

23 Oktober 2025 - 21:57 WIB

Waketum Palsu, Jabatan Kosong, dan Ancaman terhadap Kredibilitas Lembaga Investigasi Negara

Bongkar Solar Ilegal 8 Ton, Jurnalis Targetoperasi.id Jadi Korban Teror — Dewan Pers Nusantara Desak Kapolda Kalbar Bertindak Tegas

23 Oktober 2025 - 20:22 WIB

Bongkar Solar Ilegal 8 Ton, Jurnalis Targetoperasi.id Jadi Korban Teror — Dewan Pers Nusantara Desak Kapolda Kalbar Bertindak Tegas

Harga Pupuk Turun 20 Persen, Distributor dan KTNA Wonomerto Tekankan Penjualan Sesuai HET

23 Oktober 2025 - 19:41 WIB

Harga Pupuk Turun 20 Persen, Distributor dan KTNA Wonomerto Tekankan Penjualan Sesuai HET
Trending di Pertanian