Menu

Mode Gelap
TNI AD Berjuang Bersama Rakyat, Kodim 0820 Peringati Hari Juang Ke-79 Polsek Widang Tingkatkan Patroli di Perbatasan Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Advokat Muda Salamul Huda Nahkodai GP Ansor Kota Probolinggo Masa Khidmat 2024-2029 88 Karateka Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat Kodim 1009/Tanah Laut Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD Ke-79, Dandim Tanah Laut Ajak Rakyat Bersama TNI Jaga NKRI HUT Ke-10 Sanggar Seni Reog Singo Lawu: Dukungan PKB Marelan

Kabar Viral

AMI Nilai Klarifikasi Bupati Probolinggo Belum Tuntas: “Demokrasi Tak Boleh Jinak oleh Kekuasaan”

badge-check


					AMI Nilai Klarifikasi Bupati Probolinggo Belum Tuntas: “Demokrasi Tak Boleh Jinak oleh Kekuasaan” Perbesar

Probolinggo, Patrolihukum.net – Polemik ucapan Bupati Probolinggo, Dr. Mohamad Haris, yang melarang pejabat “menernak wartawan dan LSM” masih menjadi sorotan publik. Meski sang Bupati telah menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf, sejumlah kalangan menilai persoalan tersebut belum benar-benar selesai.

Salah satunya datang dari Aliansi Madura Indonesia (AMI). Anggotanya, Dierel, menilai sikap sebagian kalangan media dan LSM yang langsung menerima klarifikasi tersebut terlalu terburu-buru. Ia menegaskan bahwa demokrasi menuntut sikap kritis terhadap pernyataan pejabat publik.

AMI Nilai Klarifikasi Bupati Probolinggo Belum Tuntas: “Demokrasi Tak Boleh Jinak oleh Kekuasaan”

“Demokrasi itu harus kritis. Perkataan seorang kepala daerah bukan hal remeh yang bisa dianggap selesai hanya dengan pernyataan maaf sepihak,” tegas Dierel, Senin (20/10/2025).

Menurut Dierel, klarifikasi Bupati seharusnya tidak disampaikan secara terbatas atau dalam forum tertutup. Ia menilai langkah tersebut kurang mencerminkan tanggung jawab moral seorang pemimpin daerah terhadap publik, khususnya kepada komunitas media dan LSM yang merasa disinggung.

“Seharusnya teman-teman pergerakan dan media meminta klarifikasi secara langsung di depan forum terbuka. Bukan seperti sekarang, seolah dilemahkan oleh para pejabat,” ujarnya menambahkan.

Dierel menilai frasa “menernak LSM dan wartawan” adalah ungkapan yang sarat makna negatif dan merendahkan marwah dua elemen bangsa yang selama ini menjadi pilar demokrasi. Baginya, kata-kata tersebut mencerminkan pandangan yang bisa menimbulkan stigma buruk terhadap kerja-kerja kontrol sosial yang dilakukan oleh media dan lembaga swadaya masyarakat.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa klarifikasi tidak boleh dijadikan alat pembungkam kritik publik.

“Jangan sampai klarifikasi dijadikan tameng untuk meredam kegaduhan, lalu semua dianggap selesai. Demokrasi tidak boleh jinak hanya karena relasi kuasa,” kata Dierel dengan nada tegas.

Aliansi Madura Indonesia berkomitmen mengawal persoalan ini hingga tuntas. Menurut Dierel, momentum ini penting untuk memperkuat independensi dan wibawa media serta organisasi masyarakat sipil di daerah.

“Kalau kita sungguh-sungguh membela marwah pers dan masyarakat sipil, maka jangan gampang luluh hanya karena senyum pejabat,” ujarnya menutup pernyataan.

Sementara itu, sejumlah kalangan menilai ucapan kontroversial Bupati Probolinggo itu mencerminkan masih lemahnya kesadaran sebagian pejabat terhadap fungsi kontrol sosial media dan LSM. Mereka berharap klarifikasi yang dilakukan ke depan tidak sekadar formalitas, melainkan menjadi refleksi mendalam bagi pejabat publik untuk lebih bijak dalam berucap.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemkab Probolinggo belum memberikan tanggapan lanjutan terkait desakan AMI agar klarifikasi dilakukan secara terbuka di hadapan media dan lembaga masyarakat sipil.

(Edi D/Red/**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bupati Probolinggo Tegas atau Tergelincir? Ucapan soal Jangan Menernak LSM dan Media Picu Polemik di Kalangan Publik

20 Oktober 2025 - 13:18 WIB

Bupati Probolinggo Tegas atau Tergelincir? Ucapan soal Jangan Menernak LSM dan Media Picu Polemik di Kalangan Publik

Sinergi Polisi dan Santri Warnai Aksi Damai di DPRD Probolinggo, Situasi Kondusif hingga Usai

20 Oktober 2025 - 07:30 WIB

Sinergi Polisi dan Santri Warnai Aksi Damai di DPRD Probolinggo, Situasi Kondusif hingga Usai

Aksi Damai LIBAS88 dan Banser: Suara Santri Menentang Tayangan TRANS7 yang Diduga Lecehkan Kyai

19 Oktober 2025 - 17:48 WIB

Aksi Damai LIBAS88 dan Banser: Suara Santri Menentang Tayangan TRANS7 yang Diduga Lecehkan Kyai

Kontroversi Pelatihan Koperasi Desa Merah Putih, Mahasiswa Soroti Potensi Pemborosan Anggaran

19 Oktober 2025 - 15:30 WIB

Kontroversi Pelatihan Koperasi Desa Merah Putih, Mahasiswa Soroti Potensi Pemborosan Anggaran

Investigasi LSM GMAS: Proyek Hanggar TPA Kota Probolinggo Langgar Aturan Keselamatan Kerja

19 Oktober 2025 - 15:13 WIB

Investigasi LSM GMAS: Proyek Hanggar TPA Kota Probolinggo Langgar Aturan Keselamatan Kerja
Trending di Infrastruktur