Patrolihukum.net // Kuripan, Probolinggo – Suasana khidmat upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo, menjadi semakin meriah dengan penampilan seni tari anak-anak usia dini. Bertempat di halaman SDN Kedawung II, sebelum dimulainya upacara bendera, para peserta disuguhkan sebuah pertunjukan tari berjudul “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang berhasil memukau undangan dan masyarakat yang hadir. Minggu (17/8/25)
Penampilan tari tersebut dibina langsung oleh Chamim Mustofa, M.MPd, selaku Koordinator Wilayah Bidikdaya Kuripan, dengan bimbingan Siti Romlah (Pengawas TK), serta penanggung jawab Liyyin Iswatun, Ketua PKG Mentari. Tarian ini melibatkan 10 lembaga TK dan kelompok bermain dengan total 318 anak sebagai penari, sebuah kolaborasi besar yang merepresentasikan semangat kebersamaan dan kekompakan generasi muda.

Tari “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” menggambarkan perjuangan anak-anak dalam menumbuhkan sikap positif dan karakter mulia melalui tujuh kebiasaan utama, yaitu: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan bergizi, gemar membaca, bermasyarakat, dan tidur lebih awal. Nilai-nilai tersebut dikemas dalam gerakan dinamis, penuh semangat, serta diiringi musik ceria yang mudah diterima anak-anak maupun penonton dewasa.
Dengan kostum berwarna-warni yang mencerminkan keceriaan dunia anak, para penari seolah memberikan pesan moral bahwa kebiasaan baik yang ditanamkan sejak usia dini akan membentuk generasi yang sehat, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan. Pesan itu selaras dengan cita-cita mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui penguatan pendidikan karakter sejak usia dini.
Forkopimcam Kuripan, jajaran TNI-Polri, kepala desa beserta perangkat desa se-Kecamatan Kuripan, dinas pendidikan, dinas kesehatan, tokoh masyarakat, hingga warga yang hadir tampak antusias dan memberikan apresiasi tinggi atas penampilan ini. Mereka menilai tari tersebut tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sarana edukasi yang menyampaikan pesan penting tentang pola hidup sehat dan pembentukan karakter bangsa.
Menurut Chamim Mustofa, kegiatan ini merupakan bentuk inovasi pendidikan karakter yang menyatu dengan peringatan hari kemerdekaan. “Kami ingin anak-anak belajar sejak dini bahwa kemerdekaan harus diisi dengan kebiasaan baik. Dengan begitu, mereka tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dalam karakter,” ujarnya.
Sementara itu, Liyyin Uswatun, selaku penanggung jawab, menambahkan bahwa keikutsertaan 318 anak dari berbagai TK dan kelompok bermain di Kuripan menunjukkan semangat kebersamaan dalam mendidik generasi penerus bangsa. “Tarian ini adalah bukti nyata bahwa anak-anak bisa berkontribusi dalam perayaan kemerdekaan, sekaligus menginspirasi orang tua dan masyarakat untuk mendukung pembentukan kebiasaan positif di rumah,” katanya.
Pertunjukan tari tersebut menjadi pembuka yang penuh semangat sebelum upacara detik-detik Proklamasi dimulai. Kehadiran anak-anak di tengah momen bersejarah itu seolah mengingatkan masyarakat bahwa perjuangan bangsa kini diteruskan melalui generasi muda yang berkarakter, sehat, dan berdaya saing.
Dengan adanya kegiatan seni yang sarat makna ini, upacara HUT RI ke-80 di Kecamatan Kuripan tidak hanya menjadi ajang mengenang perjuangan pahlawan, tetapi juga momentum meneguhkan komitmen membangun generasi penerus yang siap membawa Indonesia menuju masa depan gemilang.
Reporter: Edi D
Published: Editor MPH