Menu

Mode Gelap
TNI AD Berjuang Bersama Rakyat, Kodim 0820 Peringati Hari Juang Ke-79 Polsek Widang Tingkatkan Patroli di Perbatasan Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Advokat Muda Salamul Huda Nahkodai GP Ansor Kota Probolinggo Masa Khidmat 2024-2029 88 Karateka Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat Kodim 1009/Tanah Laut Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD Ke-79, Dandim Tanah Laut Ajak Rakyat Bersama TNI Jaga NKRI HUT Ke-10 Sanggar Seni Reog Singo Lawu: Dukungan PKB Marelan

Kabar Viral

Aliansi Probolinggo Dukung Satgas Miras, Tapi Tolak Oknum Pengacau

badge-check


					Aliansi Probolinggo Dukung Satgas Miras, Tapi Tolak Oknum Pengacau Perbesar

Probolinggo, Breaking News —
Ketua Aliansi Masyarakat Probolinggo, Solehudin, angkat bicara terkait polemik yang berkembang mengenai keberadaan Satuan Tugas Minuman Keras (Satgas Miras) yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Dalam pernyataan resminya, Solehudin menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh keberadaan Satgas Miras demi menjaga ketertiban dan kemajuan daerah. Namun, ia juga mengkritisi keterlibatan oknum non-OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang dinilai telah memicu kegaduhan dan mencoreng citra program tersebut.

“Kami semua bukan menolak Satgas Miras. Justru kami sangat mendukung langkah Bupati dan jajaran OPD dalam membentuk Satgas ini. Tetapi, jika ada oknum yang berasal dari luar OPD dan justru bertindak di luar kewenangan, maka itu perlu segera dikaji dan dievaluasi ulang,” tegas Solehudin saat diwawancarai media ini, Sabtu (20/7/2025).

Aliansi Probolinggo Dukung Satgas Miras, Tapi Tolak Oknum Pengacau

Satgas Harus Tegas, Tapi Sesuai Tupoksi

Solehudin menegaskan bahwa keberadaan Satgas seharusnya memperkuat kinerja pemerintah, bukan menjadi pemicu konflik baru. Ia menyayangkan adanya pemberitaan yang menyudutkan aliansi masyarakat sebagai pihak yang menolak Satgas Miras.

“Kami merasa keberatan dengan pemberitaan yang menyebutkan kami menolak. Dalam audiensi tempo hari, kami justru menyatakan dukungan penuh. Namun, kami minta Satgas ini dijalankan secara profesional dan proporsional, terutama menyangkut siapa yang menjadi eksekutor di lapangan,” jelasnya.

Menurutnya, bila oknum dari luar OPD diberi peran utama, hal ini rentan menimbulkan polemik, termasuk munculnya kepentingan pribadi atau kelompok. Solehudin memperingatkan agar jangan sampai Probolinggo menjadi tidak kondusif akibat ambisi segelintir individu.

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Reshuffle

Lebih lanjut, Aliansi Masyarakat Probolinggo meminta Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk melakukan evaluasi dan reshuffle struktur Satgas, terutama bagi pengurus yang berasal dari luar OPD dan telah memicu kegaduhan di media sosial.

“Jika tidak segera dikaji dan diperbaiki, kami khawatir Probolinggo akan terus berada dalam konflik yang tidak perlu. Jangan sampai Satgas ini menjadi alat politik atau panggung pencitraan pribadi. Kalau hal ini dibiarkan, kami akan turun ke jalan menyuarakan keberatan kami,” ancam Solehudin.

Ia menegaskan bahwa aliansi terbuka terhadap partisipasi masyarakat dan lembaga mana pun dalam mendukung program pemerintah. Namun, partisipasi itu tidak boleh melampaui batas kewenangan atau melemahkan peran institusi resmi, dalam hal ini OPD.

“Kami sangat menghormati semangat pemerintah dalam memberantas peredaran miras. Tapi jangan sampai kesalahan dalam memilih dan menempatkan personel malah memperkeruh suasana,” tambahnya.

Respons Pemerintah: Akan Ditindaklanjuti

Sementara itu, Asisten I Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Hari, saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp, menyampaikan bahwa masukan dari aliansi akan segera ditindaklanjuti.

“Insyaallah, masukan dari audiensi kemarin akan ditindaklanjuti, Pak Edi. Lebih lanjut akan dikoordinasikan oleh Pak Kasatpol PP,” ujarnya singkat. Saat dihubungi lebih lanjut, Hari mengaku masih ada agenda dan akan menghubungi kembali.

Kesimpulan

Aliansi Masyarakat Probolinggo secara tegas menyatakan dukungan terhadap pembentukan Satgas Miras oleh pemerintah daerah. Namun, mereka menuntut agar struktur dan pelaksana tugas dalam Satgas dievaluasi, khususnya bagi personel yang berasal dari luar OPD dan berpotensi mengganggu ketertiban serta keharmonisan pelaksanaan program pemerintah.

Aliansi menegaskan bahwa selama evaluasi tidak dilakukan, mereka siap menggelar aksi turun ke jalan sebagai bentuk protes terhadap ketidaktegasan pemerintah dalam merespons polemik ini.

(Edi D/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

AMI Nilai Klarifikasi Bupati Probolinggo Belum Tuntas: “Demokrasi Tak Boleh Jinak oleh Kekuasaan”

20 Oktober 2025 - 23:25 WIB

AMI Nilai Klarifikasi Bupati Probolinggo Belum Tuntas: “Demokrasi Tak Boleh Jinak oleh Kekuasaan”

Bupati Probolinggo Tegas atau Tergelincir? Ucapan soal Jangan Menernak LSM dan Media Picu Polemik di Kalangan Publik

20 Oktober 2025 - 13:18 WIB

Bupati Probolinggo Tegas atau Tergelincir? Ucapan soal Jangan Menernak LSM dan Media Picu Polemik di Kalangan Publik

Sinergi Polisi dan Santri Warnai Aksi Damai di DPRD Probolinggo, Situasi Kondusif hingga Usai

20 Oktober 2025 - 07:30 WIB

Sinergi Polisi dan Santri Warnai Aksi Damai di DPRD Probolinggo, Situasi Kondusif hingga Usai

Aksi Damai LIBAS88 dan Banser: Suara Santri Menentang Tayangan TRANS7 yang Diduga Lecehkan Kyai

19 Oktober 2025 - 17:48 WIB

Aksi Damai LIBAS88 dan Banser: Suara Santri Menentang Tayangan TRANS7 yang Diduga Lecehkan Kyai

Kontroversi Pelatihan Koperasi Desa Merah Putih, Mahasiswa Soroti Potensi Pemborosan Anggaran

19 Oktober 2025 - 15:30 WIB

Kontroversi Pelatihan Koperasi Desa Merah Putih, Mahasiswa Soroti Potensi Pemborosan Anggaran
Trending di Kabar Viral