Probolinggo, Patrolihukum.net – Sebanyak 305 pelajar dari jenjang SMP dan MTs se-Kota dan Kabupaten Probolinggo mengikuti ajang English Olympiad 2025 yang digelar di Aula Madakaripura, Kantor Bupati Probolinggo, pada Jumat (9/5/2025). Kompetisi bergengsi ini digelar oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris Kabupaten Probolinggo, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo.
Ajang ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan memperingati Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke-279 dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025. Dengan mengusung tema “Pembentukan Karakter dan Peningkatan Kompetensi Bahasa Asing”, English Olympiad 2025 dirancang sebagai sarana pembinaan generasi muda yang adaptif dan siap bersaing di era globalisasi.

Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi, melalui Kepala Bidang Pembinaan SMP, Amik Mutammimah, menyampaikan bahwa olimpiade ini bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan sarana pembentukan karakter siswa melalui kompetisi yang edukatif.
“Tugas utama pelajar adalah belajar serta mengembangkan karakter. Sikap tertib, jujur dan sopan santun mencerminkan nilai-nilai luhur yang harus dimiliki siswa masa kini,” ujar Amik dalam sambutannya.
English Olympiad 2025 diikuti oleh peserta dari berbagai sekolah, dengan setiap sekolah diperkenankan mengirimkan maksimal tiga siswa terbaiknya. Para peserta diwajibkan membawa surat tugas resmi dari sekolah masing-masing sebagai syarat keikutsertaan.
Uniknya, sistem ujian yang digunakan dalam English Olympiad 2025 adalah sistem digital berbasis smartphone. Setiap peserta harus menyelesaikan 40 soal pilihan ganda dalam waktu 90 menit. Sistem ini dirancang untuk melatih kecepatan berpikir serta ketelitian dalam menjawab soal, sekaligus mengasah kemampuan teknologi peserta.
Lebih lanjut, Amik menjelaskan bahwa penguasaan bahasa Inggris di era modern bukan hanya penting untuk menunjang prestasi akademik, tetapi juga sebagai kunci membuka akses informasi global dan komunikasi internasional.
“Bahasa Inggris memberi siswa kesempatan untuk menjelajahi dunia ilmu pengetahuan. Ini menunjukkan kemandirian dalam belajar dan semangat untuk berkembang,” tambahnya.
Penilaian dilakukan secara objektif berdasarkan hasil ujian. Dari seluruh peserta, enam siswa dengan nilai tertinggi akan diumumkan sebagai pemenang utama dan mendapatkan penghargaan khusus dari panitia penyelenggara.
English Olympiad 2025 tidak hanya menjadi ajang pengukuran kemampuan kognitif siswa, tetapi juga wadah untuk mengaktualisasikan diri, memperkuat karakter, dan menanamkan nilai-nilai kompetisi yang sehat. Kegiatan ini sekaligus menjadi refleksi nyata semangat Hardiknas dan Harjakapro ke-279, yang menekankan pentingnya kualitas pendidikan sebagai pondasi utama pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Probolinggo.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan para pelajar tidak hanya terasah secara intelektual, tetapi juga mampu menunjukkan integritas, etika, serta semangat kolaborasi yang tinggi—kualitas yang sangat dibutuhkan di masa depan. (Bambang/*)