Haruyan, Hulu Sungai Tengah – Pembangunan infrastruktur desa kembali mendapat perhatian besar melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah. Pada Minggu (25/5), anggota Satuan Tugas (Satgas) TMMD mendirikan sebuah tugu sebagai penanda titik nol pembangunan jalan sepanjang 1030 meter di wilayah Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan.
Tugu tersebut menjadi simbol dimulainya kegiatan fisik TMMD yang difokuskan pada peningkatan akses jalan desa. Selain berfungsi sebagai penanda geografis, keberadaan tugu ini juga mencerminkan kolaborasi erat antara TNI dan masyarakat dalam membangun desa dan mempercepat pemerataan pembangunan di daerah pelosok.

Komandan Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah, yang juga bertindak sebagai Dansatgas TMMD ke-124, menyampaikan bahwa proyek pembangunan jalan sepanjang 1030 meter ini merupakan prioritas utama dalam pelaksanaan TMMD tahun ini. Menurutnya, keberadaan akses jalan yang memadai akan sangat berpengaruh terhadap mobilitas warga dan distribusi hasil pertanian di daerah tersebut.
“Jalan ini akan menjadi akses vital bagi masyarakat, khususnya dalam mengangkut hasil panen dan keperluan logistik sehari-hari. Dengan pembangunan yang baik, kami harapkan manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang,” ujar Dandim dalam keterangannya.
Ia juga menambahkan bahwa pendirian tugu titik nol bukan sekadar formalitas semata, melainkan sebagai penanda komitmen awal bahwa TMMD hadir membawa perubahan nyata bagi desa-desa yang membutuhkan perhatian pembangunan.
Dalam pelaksanaannya, anggota Satgas TMMD tampak bekerja dengan semangat gotong royong bersama masyarakat setempat. Proses pendirian tugu dilakukan secara manual dengan peralatan sederhana, namun penuh dengan semangat kebersamaan yang menjadi ciri khas TMMD.
Warga Haruyan pun menyambut baik kehadiran Satgas TMMD di desa mereka. Salah seorang tokoh masyarakat setempat mengatakan bahwa pembangunan jalan ini telah lama dinantikan, mengingat akses sebelumnya masih berupa jalan tanah yang sulit dilalui saat musim hujan.
“Alhamdulillah, sekarang mulai dibangun. Kami siap bantu agar pengerjaan ini bisa selesai tepat waktu. Ini akan sangat membantu kami ke depannya,” ungkap warga tersebut.
Keberadaan tugu di titik nol ini diharapkan menjadi penyemangat seluruh pihak yang terlibat untuk menyukseskan proyek pembangunan jalan dengan baik dan tepat waktu. TMMD ke-124 sendiri merupakan program lintas sektoral yang dilaksanakan TNI bersama pemerintah daerah dan masyarakat, sebagai bagian dari upaya pemerataan pembangunan dan penguatan ketahanan wilayah.
Dengan semangat manunggal antara TNI dan rakyat, proyek jalan sepanjang 1030 meter ini diharapkan menjadi penggerak utama perubahan ekonomi dan sosial di Haruyan dan sekitarnya.
(Edi D/pen1002hst)