Pelaihari, 30 November 2024 – Menghadapi musim hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, kembali mengalami potensi bencana banjir. Salah satu langkah yang diambil oleh Kodim 1009/Tanah Laut untuk mengantisipasi dampak buruk dari curah hujan yang tinggi adalah dengan menggerakkan Babinsa di wilayah binaannya untuk melaksanakan kegiatan gotong royong pembersihan drainase. Hal ini dilakukan guna mengurangi resiko terjadinya genangan air atau banjir, terutama di kawasan yang rentan tergenang karena saluran air yang tersumbat.
Pada Sabtu, 30 November 2024, Sertu Badaruddin, Babinsa Koramil 1009-03/Bati-Bati, bersama warga Desa Banyu Irang, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, secara serentak membersihkan selokan di salah satu ruas jalan desa tersebut. Aksi tersebut bertujuan untuk memperlancar aliran drainase dan mencegah terjadinya banjir di sekitar kawasan tersebut. Menurut Sertu Badaruddin, banyak saluran air yang tersumbat akibat sampah dan timbunan tanah, yang menyebabkan luapan air saat hujan deras.
“Selain risiko banjir, musim hujan yang intens juga dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) dan malaria. Penyakit-penyakit ini sering berkembang di lingkungan yang kotor dan kurang terawat,” ungkap Sertu Badaruddin ketika dikonfirmasi.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Komandan Distrik Militer (Dandim) 1009/Tla, Letkol Inf Indar Irawan, S.E., M.Han., yang mendukung penuh upaya kebersamaan ini. Dandim berharap, gotong royong seperti ini tidak hanya meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya kebersihan lingkungan, tetapi juga memberikan contoh yang baik tentang bagaimana menjaga kelestarian alam dan melindungi kesehatan masyarakat.
“Kegiatan karya bakti ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada warga setempat agar peduli terhadap lingkungan sekitar dan terus menerus merawat serta menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan,” tambah Dandim.
Kegiatan pembersihan drainase yang melibatkan sinergi antara TNI dan warga ini merupakan bentuk konkret upaya pencegahan bencana alam yang tidak hanya bertujuan untuk mencegah banjir, tetapi juga mendukung terciptanya lingkungan yang sehat dan aman bagi masyarakat. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus dilaksanakan di wilayah-wilayah lain yang rentan bencana, sehingga setiap elemen masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga keselamatan dan kesehatan bersama.
(Pendim 1009/Tla)