Kiryat Shmona, 4 Juni 2024 – Tembakan roket Hizbullah pada Ahad (2/6/2024) di Israel Utara menyebabkan kebakaran besar yang menyebar di dekat permukiman Kiryat Shmona. Hingga Senin (3/6/2024), api belum berhasil dipadamkan.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mengerahkan sembilan tim pemadam kebakaran ke daerah Ramim Ridge, namun kobaran api masih belum dapat dikendalikan hingga Senin. “Upaya pemadaman kebakaran juga berlanjut di Dataran Tinggi Golan, menyusul kebakaran besar yang terjadi kemarin akibat serangan roket Hizbullah di daerah Katzrin,” ujar perwakilan dinas tersebut, dikutip dari thecradle pada Selasa (4/6/2024).
Permukiman di utara Israel sebagian besar telah dikosongkan dari warga sipil setelah penduduk dievakuasi menyusul dimulainya perang antara Hizbullah dan Israel pada 8 Oktober. Sejak itu, kedua belah pihak hampir setiap hari terlibat dalam baku tembak, memaksa warga sipil di kota-kota di Lebanon selatan mengungsi.
Pada tanggal 31 Mei, Hizbullah melakukan serangkaian serangan terhadap permukiman dan pos militer Israel menggunakan artileri dan roket berat Burkan. Serangan roket tersebut merupakan respons terhadap serangan Israel di Lebanon pada hari sebelumnya yang menewaskan empat orang, termasuk seorang paramedis dan seorang wanita.
Dalam pidato yang disampaikan melalui tautan video pada hari Jumat, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menyatakan bahwa pertempuran gerakan perlawanan dengan Israel yang dimulai pada 8 Oktober akan menentukan nasib kawasan. “Pertempuran ini bukan hanya menyangkut Palestina, tetapi juga menyangkut masa depan Lebanon serta sumber daya air dan minyaknya,” kata Nasrallah. “Front ini merupakan bagian dari pertempuran yang akan menentukan nasib Palestina, Lebanon, dan kawasan secara strategis,” tegasnya.
Serangan Israel telah menewaskan 450 orang di Lebanon dalam lebih dari tujuh bulan pertempuran lintas perbatasan, termasuk lebih dari 80 warga sipil dan 10 pekerja penyelamat, menurut hitungan AFP. Di sisi lain, Israel melaporkan bahwa serangan Hizbullah telah menewaskan 14 tentara Israel dan 11 warga sipil di wilayah perbatasannya. Namun, jumlah korban tewas mungkin lebih besar karena Israel diketahui sering menyembunyikan kematian dan cedera tentaranya. (**)