Menu

Mode Gelap
TNI AD Berjuang Bersama Rakyat, Kodim 0820 Peringati Hari Juang Ke-79 Polsek Widang Tingkatkan Patroli di Perbatasan Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Advokat Muda Salamul Huda Nahkodai GP Ansor Kota Probolinggo Masa Khidmat 2024-2029 88 Karateka Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat Kodim 1009/Tanah Laut Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD Ke-79, Dandim Tanah Laut Ajak Rakyat Bersama TNI Jaga NKRI HUT Ke-10 Sanggar Seni Reog Singo Lawu: Dukungan PKB Marelan

Polri

Semarak Tradisi Unduh-unduh di Tempursari, Kapolsek Iptu Sukirno Pastikan Ibadah Berjalan Aman dan Khidmat

badge-check


					Semarak Tradisi Unduh-unduh di Tempursari, Kapolsek Iptu Sukirno Pastikan Ibadah Berjalan Aman dan Khidmat Perbesar

Lumajang, Patrolihukum.net – Suasana penuh sukacita dan kebersamaan mewarnai Desa Pundungsari, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, pada Minggu (2/11/2025). Ratusan jemaat Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Pundungsari menggelar Hari Raya Persembahan atau Unduh-unduh hasil bumi, sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen dan berkat Tuhan yang melimpah sepanjang tahun.

Kegiatan keagamaan ini dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga selesai. Sejak pagi, ratusan warga sudah memadati area gereja. Sekitar 200 peserta yang terdiri dari jemaat dan masyarakat sekitar mengikuti arak-arakan hasil bumi sejauh satu kilometer, membawa hasil pertanian seperti padi, jagung, sayur-mayur, buah-buahan, serta hasil olahan lokal yang dihias dengan warna-warni dan ornamen khas pedesaan.

Semarak Tradisi Unduh-unduh di Tempursari, Kapolsek Iptu Sukirno Pastikan Ibadah Berjalan Aman dan Khidmat

Prosesi arak-arakan berlangsung meriah namun tetap khidmat, diiringi lantunan lagu rohani dan musik tradisional. Warga tampak antusias menyaksikan jalannya kegiatan yang telah menjadi tradisi tahunan tersebut.

Penanggung jawab kegiatan, Pendeta Agus Supriyanto, menjelaskan bahwa Unduh-unduh memiliki makna mendalam bagi umat GKJW. Tradisi ini bukan sekadar pesta panen, melainkan ungkapan syukur dan bentuk berbagi kepada sesama.

“Unduh-unduh adalah wujud nyata dari rasa syukur jemaat atas berkat Tuhan melalui hasil bumi. Setelah diarak, hasil panen ini akan dilelang, dan dana yang terkumpul digunakan untuk membantu kegiatan sosial gereja serta masyarakat yang membutuhkan,” ujar Pdt. Agus.

Untuk memastikan keamanan dan ketertiban, kegiatan tersebut mendapat pengamanan langsung dari Polsek Tempursari. Sejumlah personel diterjunkan untuk mengatur lalu lintas serta mengawal jalannya arak-arakan hingga selesai.

Kapolsek Tempursari, Iptu Sukirno, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi atas kedewasaan warga dalam menjaga ketertiban dan semangat kebersamaan.

“Kami dari Polsek Tempursari sangat mendukung kegiatan keagamaan masyarakat. Kegiatan seperti Unduh-unduh ini tidak hanya memperkuat iman jemaat, tetapi juga mempererat hubungan sosial antarwarga. Semua berjalan aman, tertib, dan penuh keakraban,” ungkap Iptu Sukirno.

Lebih lanjut, Iptu Sukirno menambahkan bahwa Polsek Tempursari akan terus hadir di tengah masyarakat untuk memberikan rasa aman pada setiap kegiatan sosial dan keagamaan.

“Kami ingin masyarakat merasa nyaman beribadah dan beraktivitas. Kehadiran kami adalah bentuk pelayanan dan pengayoman,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pundungsari, mengungkapkan rasa bangganya terhadap warganya yang masih melestarikan tradisi Unduh-unduh.

“Tradisi ini sudah turun-temurun dan menjadi bagian dari identitas Desa Pundungsari. Selain sebagai wujud syukur, kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat kerukunan antarwarga, baik yang seiman maupun berbeda keyakinan,” ujarnya.

Salah satu warga, Sutini (45), mengaku setiap tahun selalu ikut serta dalam arak-arakan hasil bumi karena dianggap membawa berkah.

“Kami senang bisa ikut Unduh-unduh. Selain bisa bersyukur, kami juga bisa saling berbagi dengan warga lain. Ini tradisi yang penuh makna dan harus dijaga,” katanya dengan senyum.

Kegiatan yang berlangsung tertib dan meriah ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar. Tidak sedikit warga dari desa tetangga yang datang untuk menyaksikan perayaan tersebut.

Tradisi Unduh-unduh GKJW Pundungsari membuktikan bahwa nilai-nilai budaya, religiusitas, dan kerukunan dapat berpadu harmonis di tengah masyarakat pedesaan. Perayaan ini bukan hanya tentang hasil bumi, tetapi juga tentang rasa syukur, kebersamaan, dan cinta tanah kelahiran. (Edi D/Red/**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polantas Polres Nganjuk, Berikan Pelayanan “Menyapa” Pengurusan Dokumen Kendaraan Melalui layanan Samsat Payment Point PKB

2 November 2025 - 14:43 WIB

Polantas Polres Nganjuk, Berikan Pelayanan "Menyapa" Pengurusan Dokumen Kendaraan Melalui layanan Samsat Payment Point PKB

Dua Bulan Buron, Rekan Pelaku Utama Pembunuhan di Padang Lumajang Akhirnya Dibekuk Polisi

2 November 2025 - 07:13 WIB

Dua Bulan Buron, Rekan Pelaku Utama Pembunuhan di Padang Lumajang Akhirnya Dibekuk Polisi

Kompak, Babinsa Koramil 14/Tenggarong Seberang Dan Bhabinkamtibmas Komsos Bersama Dengan Warga Binaan

1 November 2025 - 14:59 WIB

Kompak, Babinsa Koramil 14/Tenggarong Seberang Dan Bhabinkamtibmas Komsos Bersama Dengan Warga Binaan

Polsek Jatiroto Bersama Forkopimcam Evakuasi dan Amankan Warga Terdampak Banjir Genangan

1 November 2025 - 05:53 WIB

Polsek Jatiroto Bersama Forkopimcam Evakuasi dan Amankan Warga Terdampak Banjir Genangan

Polri Hadir di Tengah Duka, Kapolda Jatim Salurkan Santunan untuk Keluarga Anggota Polres Lumajang yang Meninggal Dunia

1 November 2025 - 05:45 WIB

Polri Hadir di Tengah Duka, Kapolda Jatim Salurkan Santunan untuk Keluarga Anggota Polres Lumajang yang Meninggal Dunia
Trending di Social