Haruyan, Hulu Sungai Tengah – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 yang dilaksanakan oleh Kodim 1002/Hulu Sungai Tengah (HST) terus menggeliat. Salah satu sasaran fisik utama berupa rehabilitasi rumah tidak layak huni milik Bapak Ardiansyah di Kecamatan Haruyan kini memasuki tahap krusial: pemasangan atap.
Pada Jumat sore, 23 Mei 2025, anggota Satuan Tugas (Satgas) TMMD tampak bahu-membahu memasang atap rumah dengan penuh semangat gotong royong dan dedikasi tinggi. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam proses renovasi menyeluruh rumah tersebut, yang sebelumnya berada dalam kondisi memprihatinkan dan tidak layak huni.

Kegiatan pemasangan atap ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan juga simbol hadirnya negara melalui TNI untuk meningkatkan taraf hidup rakyat di pelosok. Komandan Kodim 1002/HST Letkol Inf Fathurrahman menyampaikan bahwa program TMMD adalah bentuk nyata sinergi TNI dan masyarakat demi percepatan pembangunan desa.
“Pengerjaan rumah Bapak Ardiansyah ini kami kebut karena ingin memastikan masyarakat bisa segera merasakan manfaat dari program TMMD. Kami tidak hanya membangun atap, tapi juga menanamkan harapan,” ungkap Dandim dalam keterangannya.
Rehabilitasi rumah Ardiansyah menjadi salah satu fokus utama TMMD kali ini, mengingat kondisi rumah yang sebelumnya jauh dari kata layak huni. Kini, dengan atap yang mulai terpasang, harapan untuk tinggal di rumah yang aman dan nyaman semakin nyata.
Warga sekitar pun menyambut antusias kemajuan ini. Beberapa warga bahkan turut membantu secara sukarela sebagai bentuk partisipasi aktif dalam pembangunan kampung mereka. Kehadiran TNI di tengah masyarakat dinilai membawa energi positif dan mempererat hubungan antara prajurit dan rakyat.
Dengan target penyelesaian rumah dalam beberapa hari ke depan, diharapkan keluarga Ardiansyah bisa segera menempati hunian baru yang lebih sehat, aman, dan manusiawi. Ini menjadi bukti konkret bahwa TMMD bukan hanya soal pembangunan fisik, tapi juga bentuk kepedulian dan pengabdian TNI terhadap kesejahteraan masyarakat desa.
(Edi D/pen1002hst)