Probolinggo – Ribuan masyarakat Kabupaten Probolinggo antusias menghadiri Festival Musik Pengantar Sahur (MPS) tahun 2025 yang digelar sebagai bagian dari tradisi tahunan di bulan suci Ramadhan. Acara ini juga menjadi rangkaian peringatan Haul Himami Hafsawati yang akan berlangsung pada Minggu (9/3/2025).
Sebanyak 840 peserta dari 56 grup turut serta dalam festival ini, terdiri dari 23 grup pelajar serta 33 grup perwakilan Koordinator Wilayah (Korwil) Bidang Pendidikan dan Kebudayaan (Dikdaya) dari berbagai kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

Festival MPS 2025 digelar pada Jumat malam (7/3/2025), dimulai pukul 20.00 WIB setelah pelaksanaan salat Tarawih. Arak-arakan MPS mengambil rute dari halaman kediaman Bupati Probolinggo di Desa Karangbong hingga ke halaman Pabrik Gula (PG) Pajarakan.
Sejumlah pejabat daerah turut hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo M. Zubaidi, beberapa anggota DPRD, serta perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.
Semarak Festival dan Partisipasi UMKM
Di sepanjang rute arak-arakan, puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) turut meramaikan suasana dengan berbagai produk kuliner dan kerajinan tangan khas daerah. Kehadiran para pelaku UMKM ini tidak hanya menambah semarak acara tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar.
Ketua panitia penyelenggara, Reno Handoyo, yang juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, mengapresiasi partisipasi masyarakat dan antusiasme peserta dalam festival ini.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang hadir dan turut serta dalam kegiatan ini. Semoga acara ini membawa keberkahan di bulan Ramadhan. Saya juga menyampaikan apresiasi kepada panitia serta peserta yang telah berkontribusi dalam memeriahkan kegiatan ini,” ujar Reno.
Ia juga menambahkan bahwa Musik Pengantar Sahur telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Kabupaten Probolinggo sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2006.
“Tradisi ini mengkombinasikan alat musik modern dan tradisional untuk membangunkan warga saat sahur dengan irama yang khas,” terangnya.
Pemkab Probolinggo Dukung Pelestarian Tradisi Musik Sahur
Sementara itu, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal seperti Musik Pengantar Sahur ini.
“Alhamdulillah, kegiatan ini kembali dapat dilaksanakan sebagai bagian dari peringatan Haul Himami Hafsawati. Musik kentongan yang membangunkan warga untuk sahur merupakan tradisi masyarakat Kabupaten Probolinggo yang harus kita jaga,” katanya.
Lebih lanjut, Gus Haris mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk menggelar festival serupa di wilayah Kraksaan dengan konsep lebih luas, seperti dalam acara Genggong Go Green, agar tidak mengganggu akses jalan masyarakat.
“Kami akan mempertimbangkan penyelenggaraan di lokasi yang lebih luas agar lebih banyak masyarakat yang dapat menikmati kegiatan ini tanpa mengganggu arus lalu lintas,” jelasnya.
Menurut Gus Haris, Pemkab Probolinggo berkomitmen untuk memberikan ruang bagi pelestarian budaya lokal, termasuk mendukung budaya dari berbagai komunitas keagamaan sebagai bagian dari upaya menjaga keberagaman dan kebersamaan di daerah tersebut.
Sebagai bentuk penghargaan, pemenang utama dalam ajang MPS 2025 akan mendapatkan hadiah serta kesempatan tampil dalam peringatan Haul Himami Hafsawati pada Minggu mendatang.
Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya, Festival Musik Pengantar Sahur 2025 diharapkan dapat terus menjadi ajang tahunan yang memperkuat identitas budaya dan mempererat tali silaturahmi masyarakat Kabupaten Probolinggo. (Bng)