Probolinggo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Bagian Organisasi menggelar kegiatan bertajuk Aktivasi Manajemen Perubahan dan Best Practice Inovasi Layanan Publik Bidang Kesehatan. Acara ini berlangsung di ruang PRIC Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Probolinggo, Senin (2/12/2024), diikuti oleh jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes), RSUD Waluyo Jati, RSUD Tongas, serta seluruh kepala dan tata usaha dari 33 puskesmas se-Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo. Peserta mendapatkan materi dari sejumlah narasumber ternama, di antaranya Sugeng Harijanto, Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Haji Provinsi Jawa Timur; Heri Narko, Wakil Direktur Medik dan Keperawatan RSUD Haji Provinsi Jawa Timur; serta Siti Zaenab Al Chaulany, Kepala Bagian Perencanaan RSUD Haji Provinsi Jawa Timur.

Fokus pada Core Values BerAKHLAK
Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Probolinggo, Susilo Isnadi, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman Aparatur Sipil Negara (ASN) terkait implementasi Core Values BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Hal ini diharapkan dapat memperkuat budaya kerja di setiap unit kerja.
“Diharapkan para peserta memahami peran agen perubahan dalam membangun inovasi layanan publik yang berdampak positif, khususnya di lingkungan rumah sakit dan puskesmas,” ujarnya.
Tutug Edi Utomo menekankan bahwa aktivasi manajemen perubahan merupakan langkah strategis untuk menyiapkan ASN dalam menghadapi berbagai tuntutan perubahan. “Pembangunan inovasi sangat penting untuk menunjang kinerja, memperbaiki layanan, serta menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan kerja,” jelasnya.
Langkah Strategis Pemkab Probolinggo
Sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan kualitas layanan publik, Pemkab Probolinggo telah menerbitkan Surat Edaran Bupati Nomor 800/222/426.53/2021 tentang Implementasi Core Values ASN BerAKHLAK. Surat edaran ini mengamanatkan Kepala Perangkat Daerah untuk menginternalisasi nilai-nilai tersebut dan melaporkan pelaksanaannya secara berkala.
Kebijakan inovasi juga didukung dengan pelaksanaan Lomba Inovasi Daerah (Inoda) yang digelar setiap tahun. Pada 2024, jumlah peserta lomba melonjak drastis dari 49 inovasi pada 2023 menjadi 161 inovasi. Salah satu program unggulan adalah Pro Beraksi (Probolinggo Beraksi), yang melibatkan berbagai elemen pemerintahan untuk meningkatkan kinerja dan menyelesaikan masalah di daerah.
Sebagai penghargaan atas inovasi, ASN berprestasi seperti Asmiyati Kurnianingsih dari Dinas Perikanan dan Devi Wahyuningsih, guru SDN Tegalrejo Dringu, telah menerima Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
Arahan dan Harapan Kedepan
Tutug Edi Utomo berharap seluruh kepala unit kerja di Kabupaten Probolinggo dapat meningkatkan implementasi Core Values BerAKHLAK dan membangun budaya kerja yang lebih baik.
“Unit kerja diminta untuk segera membentuk agen perubahan, memantau perannya, dan mengadopsi pendekatan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) untuk menciptakan inovasi layanan yang lebih signifikan,” tutupnya.
Acara ini menjadi langkah penting dalam mempercepat transformasi layanan publik di Kabupaten Probolinggo. (Edi D/*)











