SURABAYA, Patrolihukum.net – Upaya memperkuat peran pendidikan non formal dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia kembali ditegaskan Dewan Pengurus Daerah Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (DPD Forkom PKBM) Kabupaten Probolinggo. Melalui kegiatan “Ngopi Bareng” yang digelar di Grand City Surabaya pada Minggu (30/11/2025) malam, berbagai isu strategis dibahas secara mendalam bersama jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan ini dihadiri seluruh pengelola PKBM se-Kabupaten Probolinggo, Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Hary Tjahjono, serta Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Amik Mutammimah. Diskusi berlangsung hangat dan produktif, fokus pada empat isu strategis: percepatan penuntasan Anak Tidak Sekolah (ATS), penguatan kolaborasi stakeholder dalam pendidikan inklusif, penguatan PKBM sebagai pendidikan alternatif, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program vokasional.

PKBM Jadi Pilar Pendidikan Alternatif
Ketua Forkom PKBM Kabupaten Probolinggo, Mohamad Holili, menegaskan kegiatan ngopi bareng ini merupakan bentuk konsolidasi untuk memperkuat kemitraan antara PKBM, pemerintah daerah, dan masyarakat. Menurutnya, PKBM kini tidak hanya berperan sebagai penyelenggara pendidikan non formal, namun juga sebagai motor peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui pendidikan kesetaraan dan keterampilan.
“Tujuannya adalah peningkatan kolaborasi layanan antara satuan pendidikan non formal dengan Disdikdaya sebagai mitra layanan. Dengan kolaborasi yang lebih maksimal, capaian peningkatan IPM Kabupaten Probolinggo melalui pendidikan non formal dapat semakin optimal,” ujarnya.
Holili menjelaskan, PKBM memiliki peran penting sebagai pendidikan alternatif bagi masyarakat yang tidak dapat mengakses pendidikan formal, baik bagi usia sekolah maupun usia dewasa. Selain itu, PKBM juga terus mendorong program life skill untuk menguatkan ekonomi lokal.
“Selain itu, menjadikan PKBM sebagai pendidikan alternatif bagi masyarakat baik usia sekolah maupun non usia sekolah, serta memaksimalkan program life skill sebagai bagian dari pemberdayaan ekonomi lokal,” tambahnya.
Disdikdaya Tekankan Sinergi dan Tata Kelola yang Lebih Baik
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Hary Tjahjono, mengapresiasi kontribusi PKBM yang dinilai sangat signifikan dalam memperluas akses pendidikan, terutama dalam program kejar paket A, B, dan C. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus memperkuat sinergi demi menekan angka ATS di Kabupaten Probolinggo.
“Kegiatan ini dalam rangka mempersamai dan memperkuat peran PKBM. Kita berusaha bersinergi, khususnya dalam mendukung program pendidikan di bidang penanganan dan penurunan ATS sehingga indikator kita akan tercapai,” jelas Hary.
Dalam kesempatan tersebut, Hary juga menyinggung perlunya memperbaiki tata kelola PKBM agar tidak terjadi kembali permasalahan yang pernah muncul pada masa lalu. Ia menegaskan pentingnya transparansi dan kepatuhan regulasi dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga pertanggungjawaban kegiatan PKBM.
“Kami berharap ada kebersamaan karena sempat ada keterburukan karena suatu kasus. Dalam langkah ini, kita memberi kekuatan agar mulai perencanaan, pelaksanaan, evaluasi hingga pertanggungjawaban sesuai regulasi sehingga permasalahan-permasalahan tidak akan terulang kembali,” ungkapnya.
Dorong Kenaikan IPM Kabupaten Probolinggo
Hary optimistis bahwa kerja sama yang semakin solid antara pemerintah daerah dan PKBM akan memberikan kontribusi nyata terhadap percepatan peningkatan IPM Kabupaten Probolinggo. Menurutnya, pendidikan non formal adalah instrumen penting untuk menutup berbagai kesenjangan pendidikan masyarakat.
“Mudah-mudahan ke depan bisa lebih kuat lagi dalam mempercepat peningkatan IPM di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya.
Kegiatan ngopi bareng ini menjadi ruang strategis bagi seluruh pengelola PKBM untuk menyampaikan aspirasi, memperkuat jejaring, serta merumuskan langkah-langkah baru dalam penguatan pendidikan non formal. Melalui sinergi yang semakin erat, Forkom PKBM Kabupaten Probolinggo optimistis mampu memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan manusia berkelanjutan di daerah. (Bambang)











