Probolinggo – Mendukung program 100 hari kerja Bupati Gus Haris dan Wakil Bupati Probolinggo, Ra Fahmi, Pemerintah Kecamatan Pajarakan bergerak untuk memfasilitasi keluhan dari para Pedagang Kaki Lima (PKL) Pajarakan yang terancam digusur akibat adanya pembangunan Gapura Batas Kota sebagai bagian dari perluasan Kota Kraksaan. Proyek pembangunan ini merupakan salah satu program utama dari pemerintahan Bupati Gus dr. Haris dan Wakil Bupati Ra Fahmi.
Sebagai bentuk penyelesaian, sebuah mediasi antara pemerintah kecamatan dan 5 PKL Pajarakan digelar di kantor Kecamatan Pajarakan pada Kamis, 6 Maret 2025. Mediasi ini dipimpin oleh Sudarmono, ST., MM., yang menjabat sebagai Camat Pajarakan.
Salah satu PKL yang terkena dampak langsung, Sahri, yang memiliki lokasi usaha di area terdekat dengan pembangunan Gapura, akhirnya menyatakan kesediaannya untuk pindah setelah memahami desain dan rencana pembangunan tersebut. Sahri, dengan ikhlas, menyatakan dukungannya terhadap program pembangunan tersebut.
“Alhamdulillah sudah sepakat semua. Ini dari hati saya untuk pembangunan Pemerintah Probolinggo. Saya menyatakan saya setuju. Kapan pun saya diperintahkan pindah, saya siap. Soalnya gapuranya memang dekat dengan lokasi usaha saya,” ungkap Sahri dengan penuh kesadaran.
Terkait kompensasi atas pemindahan lokasi usahanya, Sahri menegaskan bahwa ia menyerahkan sepenuhnya masalah tersebut kepada tokoh masyarakat yang telah membantunya.
“Saya sudah mendapat solusi. Pertama, saya bisa pindah ke timur, dan rencana kedua, saya bisa geser ke barat, pindah ke barat jembatan. Jadi saya sudah siap ini demi program pembangunan Probolinggo. Bupati baru pilihan saya untuk Probolinggo lebih SAE,” tegas Sahri.
Camat Pajarakan, Sudarmono, sangat mengapresiasi pemahaman dan sikap terbuka para PKL Pajarakan dalam mendukung program Bupati Gus Haris. Ia menyampaikan rasa syukurnya karena PKL Pajarakan bersedia menerima pemindahan usaha mereka demi kelancaran proyek pembangunan Gapura Batas Kota.
“Kami sudah duduk bersama dengan para pedagang kaki lima untuk berdiskusi terkait pemindahan usaha mereka, khususnya yang bergerak di bidang tambal ban atau bengkel tambal ban. Poin-poin kesepakatan sudah siap, dan Pak Sahri serta yang lainnya telah secara sukarela menerima untuk memindah lokasi usahanya,” terangnya.
Lebih lanjut, Camat Sudarmono juga menyampaikan bahwa bantuan relokasi akan dipandu oleh tokoh masyarakat, Habib Mustofa, dan Bapak Pradipto Atmasunu, SH., MH. (Mas Diky), yang akan menjembatani komunikasi dengan Dinas terkait guna memastikan kelancaran proses pemindahan lokasi usaha.
“Untuk bantuan relokasi, saya telah mengamanahkan kepada tokoh masyarakat untuk membantu menjembatani dengan dinas terkait,” pungkasnya.
Dengan kesepakatan yang tercapai ini, diharapkan proyek pembangunan Gapura Batas Kota dapat berjalan lancar, sementara PKL Pajarakan juga mendapatkan solusi terbaik untuk kelangsungan usaha mereka. Langkah ini menjadi bukti nyata dukungan masyarakat terhadap program pembangunan yang dicanangkan oleh Bupati Gus Haris dan Wakil Bupati Ra Fahmi. (Bng)
