Published: Edi D
Patrolihukum.net — Sebuah jet tempur siluman F-35 jatuh di negara bagian Alaska, Amerika Serikat (AS), pada Selasa lalu di Pangkalan Angkatan Udara Eielson. Pilot pesawat tersebut berhasil menyelamatkan diri dengan melontarkan kursi ejeksi sebelum pesawat menghantam tanah.

Insiden ini menjadi kecelakaan ke-11 yang melibatkan jet tempur siluman buatan Lockheed Martin sejak 2018. Berdasarkan laporan Anadolu yang merujuk pada data dari Jaringan Keselamatan Penerbangan, seluruh kecelakaan F-35 yang terjadi dalam enam tahun terakhir tidak disebabkan oleh serangan musuh, melainkan oleh faktor lain, termasuk kesalahan teknis dan operasional.
Jet tempur F-35 dikenal sebagai pesawat tempur generasi kelima yang diklaim paling canggih di dunia oleh AS. Namun, catatan kecelakaannya menimbulkan pertanyaan besar terkait keandalan dan keamanan sistem penerbangannya. Meskipun belum ada indikasi bahwa insiden ini terkait dengan kelemahan desain, rentetan kecelakaan yang terjadi menimbulkan kekhawatiran di kalangan militer dan industri pertahanan AS.
Hingga kini, otoritas militer AS masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab jatuhnya jet tempur tersebut. Mereka juga memastikan bahwa tidak ada korban jiwa atau kerusakan signifikan di sekitar lokasi jatuhnya pesawat.
Para pengamat pertahanan menilai bahwa meskipun F-35 memiliki teknologi canggih, termasuk fitur siluman dan sistem avionik mutakhir, kejadian ini kembali menyoroti tantangan dalam pengoperasian jet tempur modern. Beberapa pihak bahkan mempertanyakan apakah investasi besar yang telah dikeluarkan AS untuk program F-35 sebanding dengan tingkat keandalannya di lapangan.
Insiden ini juga memicu reaksi di media sosial, dengan banyak warganet mempertanyakan mengapa jet tempur yang seharusnya menjadi tulang punggung kekuatan udara AS justru mengalami kecelakaan berulang kali tanpa adanya intervensi dari musuh seperti Rusia, China, Iran, atau Korea Utara.
Pihak militer AS berjanji akan mengungkap hasil investigasi secepatnya untuk memberikan kepastian terkait penyebab kecelakaan terbaru ini serta langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. (***)