Menu

Mode Gelap
TNI AD Berjuang Bersama Rakyat, Kodim 0820 Peringati Hari Juang Ke-79 Polsek Widang Tingkatkan Patroli di Perbatasan Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Advokat Muda Salamul Huda Nahkodai GP Ansor Kota Probolinggo Masa Khidmat 2024-2029 88 Karateka Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat Kodim 1009/Tanah Laut Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD Ke-79, Dandim Tanah Laut Ajak Rakyat Bersama TNI Jaga NKRI HUT Ke-10 Sanggar Seni Reog Singo Lawu: Dukungan PKB Marelan

Politik

Hadiri Peresmian Kraton Majapahit Jakarta oleh Prabowo Subianto, Ketua MPR RI Bamsoet, Dukung Prabowo Merangkul Semua Unsur Yang Bisa Diajak Berkawan

badge-check

*JAKARTA* – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung pernyataan Presiden terpilih Prabowo Subianto di acara peresmian Kraton Majapahit Jakarta yang digagas mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono, bahwa dirinya akan merangkul semua unsur yang bisa diajak berkawan dalam pemerintahannya ke depan.

Bamsoet juga mengapresiasi diresmikannya Kraton Majapahit Jakarta sebagai gelombang kebangkitan nasional bangsa Indonesia di bidang kebudayaan, demi membangun kepribadian bangsa yang berdaulat di bidang politik dan mandiri di bidang ekonomi nasional.

Hadiri Peresmian Kraton Majapahit Jakarta oleh Prabowo Subianto, Ketua MPR RI Bamsoet, Dukung Prabowo Merangkul Semua Unsur Yang Bisa Diajak Berkawan

“Kraton Majapahit Jakarta yang berada di daerah Cipayung Jakarta Timur ini merupakan replika dari sebagian Istana Raja Majapahit yang pernah ada di Jawa Timur pada tahun 1292-1526 M. Memiliki sejumlah fasilitas layaknya Kraton Majapahit sebenarnya. Antara lain, Taman Madakaripura, Pendopo Maharaja Hayam Wuruk, Balairung Mahapatih Gajah Mada dan Alun-Alun Wilwatikta,” ujar Bamsoet usai menghadiri peresmian Kraton Majapahit Jakarta, Selasa malam (7/5/24)

Turut hadir antara lain Wakil Presiden RI ke-6 Tri Sutrisno, mantan Kepala BIN A.M Hendropriyono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, KASAL Laksamana TNI Muhammad Ali, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto, Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono.

Hadir pula mantan Menteri Perhubungan Agum Gumelar, mantan Menteri Tenaga Kerja Abdul Latief, mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa, mantan Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, Mantan Ketua Mahkamah Konsitusi Jimly Asshiddiqie, Wakil Ketua Umum Parai Gelora Fahri Hamzah dan mantan Menko Perekonomian Chairul Tanjung.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Kerajaan Majapahit didirikan pada tahun 1293 oleh Raden Wijaya, seorang menantu dari Kertanegara yang merupakan raja terakhir Singasari. Kerajaan Majapahit menjadi kerajaan Hindu Budha terbesar di Indonesia yang berdiri pada abad ke 13 hingga abad ke 16 masehi dengan wilayah kekuasaan mencapai hampir seluruh nusantara.

Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada di tahun 1350 hingga 1389, menjadi puncak kejayaan Kerajaan Majapahit. Semasa pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit mampu mempersatukan Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) serta beberapa wilayah Filipina.

“Kraton Majapahit Jakarta merupakan replika dari sebagian Istana Raja Majapahit yang pernah ada di Jawa Timur pada tahun 1292-1526 M. Melalui Kraton Majapahit Jakarta, kejayaan Kerajaan Majapahit kembali coba ditampilkan sebagai salah satu bukti bahwa kita adalah bangsa yang besar serta memiliki budaya yang kuat,” kata Bamsoet.

Dosen Pascasarjana Universitas Pertahanan RI (UNHAN) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menilai keberadaan Kraton Majapahit Jakarta ini sangat dibutuhkan oleh generasi muda Indonesia untuk mengetahui serta mempelajari sejarah bangsa Indonesia. Terlebih, saat ini nilai-nilai global yang datang silih berganti, menghadirkan tantangan bagi eksistensi nilai-nilai kearifan lokal dan budaya bangsa.

“Penting bagi kita semua untuk bersama membangun ketahanan budaya bangsa. Tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi telah menjadi pintu masuk bagi paham-paham dan budaya asing. Jika tidak disikapi dengan sungguh-sungguh, maka bukan tidak mungkin, ketahanan budaya kita akan semakin rapuh. Lambat laun kita akan kehilangan satu demi satu akar kebudayaan kita,” pungkas Bamsoet. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Oknum Staf Kecamatan Sumber Diduga Tilep Dana PBB Desa Tahun 2023

15 Juni 2025 - 12:33 WIB

Oknum Staf Kecamatan Sumber Diduga Tilep Dana PBB Desa Tahun 2023

Wabup Fahmi Resmi Lepas 394 Atlet Probolinggo ke Porprov Jatim 2025

15 Juni 2025 - 09:51 WIB

Wabup Fahmi Resmi Lepas 394 Atlet Probolinggo ke Porprov Jatim 2025

Diduga Tindakan Asusila Di Bualemo, Instansi Terkait, APH, Tutup Mata Supremasi Hukum Mati Suri, Diminta Kapolda Sulteng Turun Gunung.

14 Juni 2025 - 17:47 WIB

Diduga Tindakan Asusila Di Bualemo, Instansi Terkait, APH, Tutup Mata Supremasi Hukum Mati Suri, Diminta Kapolda Sulteng Turun Gunung.

Rabat Beton Desa Sentul Baru Setahun Sudah Rusak Parah, Diduga Tak Sesuai Spesifikasi

14 Juni 2025 - 16:21 WIB

Rabat Beton Desa Sentul Baru Setahun Sudah Rusak Parah, Diduga Tak Sesuai Spesifikasi

Oknum Sekretaris dan Ketua Kelompok Tani Pakuniran Diduga Gelapkan 7 Ekor Sapi Bantuan Provinsi

14 Juni 2025 - 11:32 WIB

Oknum Sekretaris dan Ketua Kelompok Tani Pakuniran Diduga Gelapkan 7 Ekor Sapi Bantuan Provinsi
Trending di Kabar Viral