Probolinggo, Patrolihukum.net – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan menekan angka inflasi daerah, Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo terus menggulirkan program strategis melalui pemberian bantuan hibah pertanian. Kali ini, bantuan tersebut berupa benih bawang merah unggulan varietas Biru Lancor dan pupuk tembakau yang disalurkan kepada sejumlah kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Total sebanyak 20.215 kilogram benih bawang merah varietas Biru Lancor disalurkan kepada delapan poktan dan gapoktan yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Sumberasih, Dringu, Kraksaan, dan Pajarakan. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian bawang merah sebagai salah satu komoditas strategis pengendali inflasi daerah.

Bantuan hibah benih bawang merah tersebut diterima oleh Poktan Sedap Malam Tiga (Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih), Poktan Subur Makmur II (Desa Mranggonlawang, Kecamatan Dringu), Poktan Sumber Makmur dan Poktan Tulus Abadi (Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan), Poktan Sumber Rejeki I (Desa Ketompen, Kecamatan Pajarakan), Poktan Makmur III (Desa Karangpranti, Kecamatan Pajarakan), Poktan Sumber Laut I (Desa Gejugan, Kecamatan Pajarakan), serta Gapoktan Rukun Jaya (Desa Karanggeger, Kecamatan Pajarakan).
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Arif Kurniadi, melalui Plh Kepala Bidang Sarana Penyuluhan dan Pengendalian Pertanian, Evi Rosella, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari program pengembangan kawasan komoditas bawang merah unggulan lokal.
“Biru Lancor merupakan varietas khas Kabupaten Probolinggo yang telah terbukti adaptif terhadap kondisi iklim setempat dan sangat produktif. Dengan adanya bantuan ini, kami ingin membantu petani menekan biaya produksi, meningkatkan hasil panen, serta menjaga stabilitas ekonomi pertanian daerah,” ujar Evi.
Selain hibah benih bawang merah, Diperta Kabupaten Probolinggo juga menyerahkan bantuan berupa pupuk tembakau kepada para petani yang terlibat dalam skema budidaya tanaman tembakau. Komoditas ini diketahui masih menjadi sumber penghidupan utama bagi sebagian besar petani di wilayah tersebut, serta memiliki nilai ekonomis tinggi karena mampu menembus pasar ekspor dan industri dalam negeri.
Evi menambahkan, para petani penerima pupuk tembakau telah melalui proses verifikasi dan validasi untuk memastikan bahwa bantuan benar-benar diberikan kepada mereka yang layak dan membutuhkan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap bantuan tepat sasaran. Dengan dukungan pupuk ini, diharapkan hasil panen tembakau petani menjadi lebih berkualitas, sehingga meningkatkan daya saing di pasar nasional maupun internasional,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Evi menegaskan bahwa keberlanjutan produksi pertanian dan inovasi oleh petani lokal menjadi kunci dalam menjaga kestabilan ekonomi berbasis agrikultur di Kabupaten Probolinggo. Ia juga mengapresiasi peran aktif kelompok tani dalam membangun kemandirian dan kapasitas produksi secara kolektif.
“Kami percaya bahwa melalui sinergi antara pemerintah daerah dan petani, Kabupaten Probolinggo akan mampu menghadapi dinamika pasar, menjaga stabilitas harga pangan, dan menciptakan kesejahteraan bagi para pelaku sektor pertanian,” tutupnya.
Langkah konkret Diperta ini menjadi salah satu bentuk implementasi kebijakan nasional di tingkat daerah dalam menghadapi ancaman ketahanan pangan dan tekanan inflasi. Bantuan seperti ini diharapkan terus berlanjut dan diperluas cakupannya, guna mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
(Bambang/)*