Published: Edi D
Gaza – Dalam pertukaran tahanan yang berlangsung pada Kamis (30/1/2025), sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, memamerkan senjata yang mereka rampas dari tentara Israel selama pertempuran di Gaza. Aksi ini dianggap sebagai pesan simbolis yang menunjukkan kerugian militer Israel di medan perang.

Menurut laporan Palestine Chronicle pada Jumat (31/1/2025), pameran senjata ini dilakukan saat penyerahan seorang sandera Israel, Agam Berger, di kamp pengungsi Jabaliya. Pertukaran tahanan ini merupakan bagian dari gelombang ketiga dalam tahap pertama perjanjian gencatan senjata.
Senjata yang dipamerkan pertama kali terlihat dalam video yang dirilis Brigade Al-Qassam pada 26 Mei 2024. Video itu menunjukkan penyergapan terhadap unit pasukan khusus Israel di dalam sebuah terowongan di Jabaliya, yang berujung pada tewasnya dan tertangkapnya seluruh anggota pasukan tersebut.
Dalam rekaman itu, tiga senjata rampasan diperlihatkan, disertai pesan dari Brigade Al-Qassam: “Inilah yang boleh dipublikasikan, dan masih banyak lagi yang akan datang.” Analisis forensik oleh layanan Sanad dari Al Jazeera mengidentifikasi salah satu senjata sebagai CZ Scorpion EVO 3 buatan Amerika Serikat, lengkap dengan peredam, pegangan depan, teropong, dan magasin yang diperpanjang—spesifikasi yang umum digunakan dalam operasi rahasia di terowongan.
Senjata rampasan itu diletakkan di meja serah terima tahanan sebagai simbol kerugian militer Israel. Tindakan ini sejalan dengan pola yang terlihat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, di mana kelompok perlawanan Palestina kerap merebut senjata Israel, termasuk senapan Tavor yang digunakan oleh unit elite Israel.
Proses pertukaran tahanan berlangsung di tengah reruntuhan rumah-rumah yang hancur akibat serangan udara Israel di Jabaliya. Dalam adegan itu, peta dan bendera Palestina juga terlihat di samping senjata yang direbut. Selain Agam Berger, dua sandera Israel lainnya—Arbel Yehud dan Gadi Moses—dibebaskan di Khan Younis, dekat reruntuhan rumah mantan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.
Hingga saat ini, pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel masih berlangsung, dengan kedua belah pihak terus melakukan negosiasi di bawah mediasi internasional. (***)