Bertemu Wakil Walikota Gyeongju, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Kerjasama Sister City Kota Gyeongju Korsel dan Kabupaten Bangli Bali

*KORSEL* – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Indonesia – Korea Network (IKN) Bambang Soesatyo bertemu Wakil Walikota Gyeongju Kim Sung Hag dan Ketua Policy Planning Division Lee Seung Ha. Menjajaki kerjasama pembentukan sister city antara Kota Gyeongju dan Kabupaten Bangli, Kintamani Bali. Mengingat kedua daerah tersebut memiliki banyak kesamaan, seperti bidang pariwisata dan pertanian smart farm.

“Tahun 2025, Korea Selatan akan menjadi tuan rumah Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). Kota Gyeongju sedang ikut biding agar bisa menjadi salah satu penyelenggaranya, bersama kota-kota besar lainnya di Korea Selatan seperti Busan, Jeju, dan Incheon. Ini urusan domestik dalam negeri Korea Selatan, tapi sebagai sahabat saya berharap yang terbaik bagi Kota Gyeongju,” ujar Bamsoet usai bertemu Wakil Walikota Gyeongju Kim Sung Hag dan Ketua Policy Planning Division Lee Seung Ha, di Gyeongju Korea Selatan, Kamis (21/9/23).

Turut hadir delegasi Ketua MPR RI antara lain, Anggota Komisi X DPR RI Robert Kardinal, Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai, Sekretaris Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia Junaidi Elvis, Rektor Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) Eming Sudiana, Founder Yayasan Ali Network Indonesia Ali An Sun Guen, serta Counselor Politik KBRI Seoul Sigit Aris Prasetyo serta Ketua Gerak BS Bali Goerge.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Kota Gyeongju merupakan bagian dari propinsi Gyeongsangbuk-do yang memiliki hubungan sister province dengan Daerah Istimewa Yogyakarya (DIY). Kota Gyeongju merupakan salah satu kota terpenting yang menjadi ‘urat nadi’ Korea Selatan, karena memiliki peradaban sejarah bangsa Korea yang lama. Pusat kerajaan Shila yang berdiri pada periode tahun 57 Sebelum Masehi – 935 Masehi, berada di Kota Gyeongju.

“Di Korea Selatan terdapat 13 warisan budaya yang di akui UNESCO, dan 4 diantaranya ada di Kota Gyeongju. Tidak heran jika jumlah turis yang mengunjungi Kota Gyeongju mencapai 1,3 juta wisatawan pertahunnya,” jelas Bamsoet.

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, saat ini beberapa kota di Indonesia telah menjalin hubungan sister city dengan kota lain di Korea Selatan. Diantaranya, sister city antara Ibukota Indonesia, Jakarta dengan Ibukota Korea Selatan, Seoul yang sudah terjalin sejak tahun 1984. Hubungan sister city antara Jakarta dan Seoul berfokus pada pertukaran budaya, penataan kota pengelolaan limbah, serta pengembangan sistem transportasi terpadu.

Kota Bandung pun menjalin sister city dengan Seoul dan Suwon. Kerja sama sister city Bandung dan Seoul berfokus pada pertukaran budaya, pariwisata, dan penataan kota. Sementara, kerjasama Bandung dan Suwon meliputi bidang ekonomi, sosial budaya, pendidikan, kesenian dan olahraga.

“Kota Seoul juga menjalin sister city dengan Kota Bau Bau di Sulawesi Tenggara. Kerjasama Bau-Bau dan Seoul terbentuk pada tahun 2009 dengan fokus di bidang pendidikan, sosial dan budaya.
Selain itu, Kota Malang dan Nongasan telah menjalin sister city sejak tahun 2017. Hubungan keduanya berfokus pada bidang pendidikan, pariwisata, penelitian hingga industri,” pungkas Bamsoet. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *