Probolinggo, Patrolihukum.net — Upaya nyata Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis usaha mikro kembali mendapat perhatian publik. Kali ini, melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP), Pemkab Probolinggo menggandeng Bank Jatim Cabang Pembantu Dringu untuk memberikan fasilitasi permodalan kepada pelaku UMKM lokal di Kecamatan Sumber.
Kegiatan bertajuk Fasilitasi Pembiayaan bagi Usaha Mikro tersebut dilaksanakan pada Selasa (22/4/2025) di Balai Desa Sumber, Kecamatan Sumber. Sebanyak 30 pelaku UMKM mengikuti kegiatan ini, yang merupakan bagian dari program unggulan “Bupati dan Wakil Bupati Ngantor di Kecamatan”.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Probolinggo, Ning Marisa Juwitasari Moh. Haris, SE, Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo, Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo Taufik Alami, serta perwakilan dari Bank Jatim sebagai narasumber utama.
Menurut Ning Marisa, kegiatan ini adalah bentuk nyata sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga keuangan yang bertujuan memperluas akses pembiayaan formal bagi pelaku usaha mikro.
“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Bank Jatim yang terus bersinergi membantu menyelesaikan masalah klasik UMKM, terutama dalam hal permodalan. Ini langkah strategis untuk menjauhkan pelaku usaha dari jebakan pinjaman ilegal dan rentenir,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa dukungan pembiayaan formal seperti ini menjadi solusi berkelanjutan bagi UMKM agar tumbuh lebih sehat dan mampu bersaing secara produktif.
Senada dengan itu, Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo, Taufik Alami, menuturkan bahwa kegiatan ini juga menjadi momentum edukatif bagi pelaku UMKM agar lebih mengenal berbagai alternatif pembiayaan yang aman dan sesuai regulasi perbankan.
“Kami ingin UMKM tidak hanya bertahan, tetapi berkembang. Dengan informasi dan akses permodalan yang tepat, mereka akan lebih berdaya saing dan bisa berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah,” ujar Taufik.
Lebih jauh, Taufik menyatakan bahwa potensi lokal Desa Sumber memiliki nilai strategis untuk diangkat menjadi produk unggulan daerah. Dengan penguatan permodalan dan pembinaan yang tepat, UMKM di desa ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
“Ini adalah bentuk keberpihakan nyata Pemkab Probolinggo kepada pelaku usaha mikro. Melalui penguatan akses permodalan, kita dorong potensi lokal naik kelas dan menciptakan pemerataan ekonomi di pedesaan,” tambahnya.
Tak hanya soal pembiayaan, kegiatan ini juga diisi dengan sosialisasi Sistem Manajemen Pengembangan UMKM Terpadu (SIMADU) Probolinggo. Pelaku usaha diberikan layanan konsultasi bisnis serta pendampingan terkait proses legalitas usaha, yang bertujuan meningkatkan profesionalisme dan keberlanjutan usaha mereka.
Sebagai bagian dari rangkaian program “Ngantor di Kecamatan”, Ning Marisa bersama Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris juga mengunjungi beberapa desa lain di Kecamatan Sumber untuk berdialog langsung dengan masyarakat dan mendengarkan aspirasi mereka.
Inisiatif seperti ini mencerminkan visi pembangunan daerah yang inklusif, di mana pelaku UMKM menjadi aktor utama dalam pembangunan ekonomi kerakyatan. Dukungan pemerintah dan perbankan terhadap sektor ini menjadi langkah strategis dalam menciptakan ekosistem usaha mikro yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan di Kabupaten Probolinggo.
(Bambang/)*