Patrolihukum.net — Maharaja Prabu Linggabuana, atau dikenal juga sebagai Prabu Wangi, merupakan sosok penting dalam sejarah Kerajaan Sunda-Galuh pada abad ke-14. Dilahirkan dari Prabu Ragamulya Luhurprabawa dan Dewi Uma Lestari, Prabu Wangi dikenal sebagai Raja yang berhasil menyatukan tanah Sunda-Galuh.
Dari permaisurinya, Rara Rinsing, Prabu Wangi memiliki dua orang anak yang bernama Dyah Pitaloka Citarasemi dan Niskala Westukencana. Kehidupan Prabu Wangi tercatat dalam sejarah sebagai salah satu raja besar dengan gelar Maharaja, menandakan kekuatannya dalam mengelola kerajaannya.

Namun, kisah hidup Prabu Wangi tidak lepas dari tragedi. Beliau meninggal dunia di Majapahit, tepatnya di Bubat, setelah jebakan yang disusun oleh Gajah Mada dan Bre Wengker. Kematian tragis ini mengakhiri masa kepemimpinan Prabu Wangi yang penuh dengan prestasi dan kepahlawanan.
Sebagai seorang pemersatu dan pahlawan dalam sejarah Sunda-Galuh, Maharaja Prabu Linggabuana tetap dikenang atas jasanya dalam menyatukan kerajaan serta peristiwa tragis yang mengiringi akhir kehidupannya di Majapahit.
(Edi D/Red/**)
 
		
 
		 
		 
				

 
                 
                 
                 
                




 
		 
 
 
 
 
 
 
 
 
 








