Patrolihukum.net // Probolinggo, 26 Mei 2025 — Komando Distrik Militer (Kodim) 0820/Probolinggo bersinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo serta sejumlah instansi terkait lainnya, menggelar kegiatan Pelatihan Penanggulangan Bencana yang berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi situasi darurat bencana. Kegiatan berlangsung di Kelurahan Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, pada Senin (26/5/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi pencegahan dan mitigasi bencana berbasis masyarakat, mengingat potensi kerawanan bencana alam yang kerap mengintai wilayah Kota Probolinggo. Pasiter Kodim 0820/Probolinggo, Kapten Inf Miko Supriyadi, mewakili Komandan Kodim, membuka kegiatan tersebut sekaligus menyampaikan pentingnya keterlibatan aktif semua elemen masyarakat dalam membangun sistem penanggulangan bencana yang tangguh.

“Pelatihan ini bukan hanya untuk meningkatkan pengetahuan teknis, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab bersama dalam menghadapi situasi bencana. Sinergi antara TNI, BPBD, instansi terkait, dan masyarakat adalah kunci utama keberhasilan mitigasi risiko bencana,” ujar Kapten Miko dalam sambutannya.
Beragam materi disampaikan dalam pelatihan ini, mulai dari pengenalan jenis-jenis bencana yang berpotensi terjadi di wilayah setempat, teknik dasar evakuasi korban, penggunaan alat keselamatan, hingga simulasi koordinasi penanganan bencana antarinstansi. Setiap sesi diikuti dengan antusias oleh puluhan warga Kelurahan Kedunggaleng yang menjadi peserta.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif Kodim 0820 yang dinilai mampu memperkuat kolaborasi dalam manajemen kebencanaan di tingkat lokal.
“Kami menyambut baik kolaborasi lintas sektor seperti ini. Masyarakat harus menjadi garda terdepan dalam kesiapsiagaan bencana, dan pelatihan ini adalah langkah konkret menuju ke sana,” katanya.
Kegiatan pelatihan ini juga menghadirkan sejumlah narasumber dari unsur TNI, BPBD, PMI, serta tenaga kesehatan yang memberikan pelatihan pertolongan pertama. Simulasi penanganan bencana ditutup dengan demonstrasi evakuasi korban gempa dan kebakaran, yang disambut antusias warga dan menjadi ajang pembelajaran langsung yang efektif.
Selain memperkuat kesiapan warga secara teknis, pelatihan ini juga menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi antarelemen masyarakat saat terjadi bencana. Diharapkan, melalui kegiatan semacam ini, dapat terbangun budaya tanggap bencana dan ketahanan masyarakat yang berkelanjutan.
Pelatihan Penanggulangan Bencana ini direncanakan menjadi agenda rutin tahunan yang akan menyasar kelurahan-kelurahan lain di Kota Probolinggo, guna menciptakan masyarakat yang lebih siaga, mandiri, dan tangguh dalam menghadapi ancaman bencana alam di masa mendatang.
(Bambang/Pendim0820)
















